Bagikan:

JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakilnya, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapat dukungan dari ulama sepuh Nahdlatul Ulama (NU) dan santri di Situbondo. Mereka dianggap punya kegelisahan terkait kondisi di Tanah Air seperti korupsi hingga merosotnya penegakan hukum.

Hal ini disampaikan Ketua Deputi Kinetik Teritorial TPN Ganjar-Mahfud, Luki Hermawan. Dia mengunjungi ulama sepuh NU di Situbondo dan Probolinggo pada Minggu, 12 November bersama Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, TGB Zainul Majdi.

Beberapa ulama sepuh yang dikunjungi saat itu adalah Pengasuh Ponpes Syafi’iyah Salafiyah, Kiai Haji Aza’im; Wakil Rais Aam PBNU Kiai Haji Afifudin Muhadjir; Pengasuh Ponpes Darul Mubtadi’in, Kiai Haji Faros El-Halimy; dan Pengasuh Ponpes Nurul Jadid Kiai Haji Hamid.

"Para kiai, guru-guru kami itu memiliki kegelisahan yang sama soal korupsi dan kemerosotan penegakan hukum di negeri ini. Seperti kita tahu, Pak Mahfud adalah pendekar hukum. Jadi arahnya memang isyaratnya pilih Pak Mahfud," kata Luki saat kunjungan sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 13 November.

Luki mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan. TPN Ganjar-Mahfud dipastikan bakal makin semangat berkompetisi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Apalagi, dalam kesempatan itu ada doa yang diberikan secara khusus oleh Wakil Rais Aam PBNU Kiai Haji Afifudin Muhadjir. "Sholawat ya tadi ijazahnya (doanya, red)," tegasnya.

"Saya kira ini perhatian yang besar dari seorang kiai khas NU yang saya yakini membawa berkah bagi kita semua," sambung Luki.

Sementara itu, Kiai Haji Afifudin mengatakan sudah kenal dekat dengan Mahfud MD yang jadi pendamping Ganjar di pilpres. Selain sama-sama lahir di Sampang, Madura, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) itu kerap mengunjunginya.

"Jadi memang sudah sangat kenal dan kalau diinginkan memilih itu tidak seperti beli kucing dalam karung,” tegasnya.

Tak hanya dukungan ulama, TPN Ganjar-Mahfud bersama juru kampanye muda juga menghadiri deklarasi ratusan santri di Situbondo. Sejumlah organisasi kepemudaan hadir seperti IPNU, IPPNU, HMI, PMII, dan GP Ansor.

TGB Zainul Majdi bilang Ganjar dan Mahfud bukan pemimpin yang dipoles. Mereka sudah menunjukkan rekam jejaknya sehingga patut didukung.

"Saya pernah berkhidmat sebagai Gubernur NTB. Ketika melihat tokoh, tidak semata karena polesan. Saya melihat rekam jejak dan penghidmatan dari keduanya (Ganjar-Mahfud)," ungkap Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud itu dalam Sharing session di Gedung Serbaguna Pasir Putih, Minggu.

Calon ini juga diyakini bisa terus menyuarakan keadilan. Sebab, hal inilah yang dibutuhkan Indonesia saat ini.

Menambahkan, Jurkam Muda Ganjar-Mahfud, Alvian menyebut Ganjar-Mahfud mewakili anak muda dan semangatnya. Keberanian keduanya juga bukan isapan jempol belaka karena Ganjar sudah membuktikannya ketika memimpin Jawa Tengah selama 10 tahun belakangan.

Sedangkan Mahfud berani membongkar sejumlah kasus hukum besar seperti yang melibatkan eks Kadiv Propam Ferdy Sambo. "Penting, Pak Ganjar dan Pak Mahfud ini juga setia. Sama-sama tidak pernah berkhianat dengan siapapun. Saya yakin, mereka tidak akan sampai mengkhianati rakyat," pungkas Alvian.