Pemerintahan Kanselir Jerman Scholz Sepakat Tingkatkan Bantuan Militer untuk Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz. (Sumber: President.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Koalisi Pemerintahan Kanselir Jerman Olaf Scholz dikabarkan sepakat untuk melipatgandakan bantuan militer negara itu untuk Ukraina tahun depan menjadi 8 miliar euro, kata sumber politik di Berlin, Minggu.

Jika disetujui oleh parlemen, di mana partai Scholz memegang mayoritas, peningkatan tersebut akan meningkatkan belanja pertahanan Jerman menjadi 2,1 persen dari target produk domestik bruto, melampaui 2 persen yang dijanjikan oleh seluruh anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), kata sumber itu, melansir Reuters 13 November.

Anggota parlemen dari Social Democrats Party, Free Democrats Party dan Green Party menyetujui peningkatan negosiasi mengenai usulan anggaran federal tahun 2024, jelang pertemuan formal komite anggaran Bundestag pada Kamis 16 November mendatang, menurut sumber itu.

Bloomberg News pertama kali melaporkan berita tersebut pada Hari Sabtu, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan, Komite Bundestag belum menyelesaikan negosiasi dan menolak berkomentar lebih lanjut.

Sedangkan Menteri Pertahanan Boris Pistorius, yang diwawancarai oleh ARD, merujuk pada rencana penggandaan bantuan militer ke Ukraina.

"Ini adalah sinyal kuat bagi Ukraina, bahwa kami tidak akan membiarkan mereka begitu saja," ujar Menhan Pistorius, menambahkan langkah tersebut, jika disetujui, berarti alokasi anggaran tahunan akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sepanjang tahun.

Terpisah, surat kabar Jerman Bild am Sonntag dalam laporannya mengatakan, komite tersebut akan menyetujui tambahan dana sebesar 4 miliar euro.

"Menggandakan belanja militer adalah hal yang benar untuk dilakukan dan penting,” laporan tersebut mengutip anggota parlemen Andreas Schwarz, yang bertindak sebagai pejabat anggaran militer SPD.

"Dengan langkah ini, kami akan menggarisbawahi janji kami kepada Ukraina dengan dana yang diperlukan. Fakta bahwa kami juga akan mampu memenuhi kewajiban kami di NATO, merupakan keberhasilan besar koalisi," tandasnya.

Sebelumnya, rencana Uni Eropa mengucurkan dana hingga sebesar 20 miliar dolar AS untuk bantuan militer bagi Ukraina mendapat penolakan dari negara-negara blok tersebut, kata para diplomat minggu ini.