Bagikan:

PALANGKARAYA – Deputi I Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Febry Calvin Tetelepta, memastikan pembangunan nasional tetap berkesinambungan meskipun terjadi pergantian kepemimpinan. 

Sebab, pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin sudah menyiapkan landasan dan pedoman arah pembangunan, yakni Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. 

“Siapapun Presidennya, pembangunan nasional tetap berkesinambungan, tidak dari nol,” tegas Febry pada Konferensi Gereja dan Masyarakat yang digelar Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), di Palangkaraya, Jumat, 10 November. 

Febry mengatakan meskipun para calon pemimpin Indonesia memiliki visi dan misi, serta ciri khas, karakter, dan prioritas kebijakan masing-masing, tapi pemerintahan saat ini sudah menyiapkan jalan menuju Visi Indonesia Emas 2045. 

Sehingga nantinya perlu ada langkah penyelarasan yang dituangkan dalam dokumen politik dan teknokratik atau rencana pembangunan nasional.

Konsep pembangunan Indonesia-Sentris yang dijalankan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, jelas Febry, telah terbukti membawa perubahan fundamental bagi pembangunan nasional. Ia menyebut capaian investasi di luar Pulau Jawa semakin meningkat sejak tahun 2020. 

Selain itu, pembangunan infrastrukur juga massif dilakukan di luar pulau Jawa. Mulai dari pembangunan jalan Trans Papua, Kereta Api Trans Sulawesi, pengembangan kawasan perbatasan, hingga pemindahan Ibu Kota Nusantara. 

“Ini sederetan bukti nyata bahwa paradigma Indonesia-Sentris berhasil diwujudkan oleh Presiden Jokowi,” terang Febry. 

Pada kesempatan itu, Ia juga menyampaikan Kantor Staf Presiden sebagai lembaga yang bertugas mengawal isu-isu strategis dan program prioritas Presiden terus memastikan pembangunan nasional berjalan dengan baik dan berkualitas, sesuai dengan hukuk dan prinsip tata kelola yang baik, serta tersampaikan dan berdampak pada masyarakat.