Bagikan:

JAKARTA - Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tokyo melaporkan, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa yang berpusat di bawah permukaan laut dekat wilayah Fukushima, Jepang. 

“KBRI Tokyo telah menjangkau simpul-simpul masyarakat dan sejauh ini tidak terdapat laporan WNI yang menjadi korban,” kata KBRI Tokyo dalam keterangan dilansir Antara, Minggu 14 Februari. 

KBRI Tokyo menyebutkan berdasarkan data keimigrasian Jepang per Juni 2020, jumlah WNI di Jepang tercatat 66.084 orang.  Sementara di wilayah yang paling terdampak gempa, tercatat sekitar 1.500 WNI, dengan rincian di Fukushima 540 orang dan di Miyagi 984 orang.

KBRI menyatakan “akan terus berkomunikasi dengan simpul-simpul masyarakat” untuk memantau perkembangan dari peristiwa ini, serta menyediakan layanan telepon di +81 80 3506 8612 dan +81 80 4940 7419.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,3 mengguncang kawasan timur laut Jepang pada Sabtu, 13 Februari sekitar pukul 23.08 waktu setempat.

Lokasi gempa ini sama dengan gempa besar pada 2011 lalu yang mengakibatkan tsunami dan kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Fukushima.

“Pemerintah Jepang telah melakukan pemeriksaan atas Reaktor Nuklir Fukushima, dan sejauh ini tidak ada laporan kerusakan,” kata KBRI Tokyo.

Menurut laporan Reuters, mengutip televisi nasional Jepang NHK pada Minggu pagi, setidaknya 104 orang luka-luka dalam kejadian ini, namun tidak ada laporan mengenai korban meninggal dunia.