Bagikan:

JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD, Arsjad Rasjid mengatakan masyarakat dapat memberi penilaian atas sikap Anwar Usman setelah dicopot sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tapi tak mau mundur.

Hal ini disampaikan Arsjad menanggapi sikap paman Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menolak mundur dari MK. Anwar Usman memilih tetap sebagai hakim meski diputus bersalah melanggar etik terkait putusan batas syarat usia capres dan cawapres.

"Biarlah rakyat yang menilai (sikap, red) tersebut," kata Arsjad dalam konferensi pers di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu, 8 November.

Arsjad mengatakan rakyat Indonesia sudah bisa melihat dan tak bisa dibohongi. Sehingga, dia mempersilakan rakyat melihat proses demokrasi saat ini.

"Saya rasa itu bagian dari proses demokrasi kita. Hak harus ada, tapi rakyat mengerti, rakyat melihat dan rakyat mendengar," tegasnya.

 

Diberitakan sebelumnya, Anwar Usman menyatakan tak akan mundur dari MK meski diberhentikan sebagai Ketua MK oleh Majelis Kehormatan MK (MKMK).

Anwar menegaskan tak bakal mundur karena merasa pencopotannya dimuarai oleh fitnah bahwa dirinya terlibat konflik kepentingan atas putusan MK mengenai batas usia capres-cawapres. Putusan MK tersebut membolehkan kepala daerah belum berusia 40 tahun untuk maju pilpres.

"Saat ini, harkat, derajat, martabat saya sebagai hakim karier selama hampir 40 tahun dilumatkan oleh fitnah yang keji. Tetapi saya tidak pernah berkecil hati dan pantang mundur, dalam menegakkan hukum dan keadilan dinegara tercinta," ungkap Anwar dalam konferensi pers di gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu, 8 November.