JAKARTA - Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang sepakat untuk meluncurkan kelompok konsultasi tingkat tinggi, untuk melawan aktivitas dunia maya Korea Utara yang menurut mereka mendanai program senjata dalam negerinya dengan melanggar hukum, kata kantor kepresidenan Korea Selatan pada Hari Senin.
Anne Neuberger, wakil Penasihat Keamanan Nasional AS untuk Dunia Maya dan Teknologi Baru, mengadakan pembicaraan dengan rekan-rekannya dari Korea Selatan dan Jepang di Washington D.C, Amerika Serikat pekan lalu. Mereka sepakat untuk mengadakan pertemuan triwulanan berdasarkan kerangka baru, kata kantor kepresidenan.
"Hal ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan respons efektif ketiga negara terhadap ancaman dunia maya global, termasuk bersama-sama melawan aktivitas dunia maya Korea Utara yang disalahgunakan sebagai sumber utama pendanaan program nuklir dan senjata pemusnah massal," kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 6 November.
Badan konsultasi ini merupakan tindak lanjut pertemuan Presiden Joe Biden, Presiden Yoon Suk-yeol dan PM Fumio Kishida di Camp David Bulan Agustus lalu, di mana mereka sepakat membentuk kelompok kerja trilateral untuk mengantisipasi ancaman Korea Utara di dunia maya, dikutip dari The Korea Times.
Pemantau sanksi menuduh Korea Utara menggunakan serangan siber untuk mengumpulkan dana untuk program nuklir dan rudalnya. Sebuah laporan PBB mengatakan Korea Utara meningkatkan pencurian mata uang kripto tahun lalu, menggunakan teknik canggih untuk mencuri lebih banyak dana pada tahun 2022 dibandingkan tahun-tahun lainnya.
BACA JUGA:
Di sisi lain, Korea Utara membantah tuduhan peretasan atau serangan siber lainnya yang diarahkan ke mereka.