LEBAK - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung - Pandeglang - Labuan sepanjang 56 kilometer kemungkinan besar direalisasikan pada 2025.
"Reaktivasi KA Rangkasbitung - Labuan tahun ini pembangunanya diitunda akibat tidak ada anggaran," kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Jakarta - Banten Nur Setiawan Hadi dilansir ANTARA, Senin, 30 Oktober.
Pembangunan reaktivasi jalur KA Rangkasbitung - Labuan sudah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat oleh pemerintah daerah setempat maupun PT KAI.
Namun , reaktivasi transportasi massal untuk mendukung akses menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Panimbang dan Kawasan Pariwisata Pantai Carita ditunda.
Penundaan pembangunan reaktivasi KA Rangkasbitung - Labuan, karena anggaran dialokasikan ke wilayah lain yang dinilai sangat penting.
Kemungkinan besar rencana anggaran reaktivasi jalur tersebut bisa direalisasikan pada 2025.
Jika dibangun reaktivasi KA Rangkasbitung - Labuan pada 2025 dipastikan rampung 2028 dengan satu jalur, kata Nur Setiawan.
Menurut dia, untuk mengoperasikan kembali jalur Rangkasbitung - Labuan anggarannya cukup besar pada penyediaan lahan dan pembebasan, sebab, banyak jalur KA tersebut sudah berubah alih fungsi lahan dengan menjadi pemukiman warga hingga gedung - gedung sekolah.
Penghentian operasi KA Rangkasbitung - Labuan peninggalan zaman Belanda itu terjadi sekitar 1980-an.
"Kami berharap rencana pembangunan reaktivasi Rangkasbitung - Labuan bisa direalisasikan 2025," katanya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan pemerintah daerah mendukung pembangunan reaktivasi Rangkasbitung - Labuan guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pemerintah daerah sudah melakukan pendataan dan sosialisasi kepada masyarakat yang menempati lahan milik PT KAI.
Selama ini, jalur Rangkasbitung - Labuan cukup mendukung wilayah KEK Panimbang dan wisata pesisir bagian barat Provinsi Banten.
"Kami tentu menyambut positif reaktivasi KA itu untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat," katanya.