Bagikan:

JAKARTA - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta akan segera menindaklanjuti penyalahgunaan fasilitas umum trotoar di Jalan KH Mas Mansyur, tepatnya di seberang Citywalk Sudirman, arah ke TPU Karet Bivak, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Di kawasan ini, trotoar dijadikan lapak berjualan oleh sejumlah pedagang sate taichan yang dipungli oleh oknum preman. Kejadian itu pun direkam kamera amatir oleh warga dan diunggah hingga viral di media sosial Instagram.

"Akan kita cek dan tindaklanjuti," kata Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin kepada VOI, Senin, 30 Oktober.

Arifin mengaku belum mendapatkan laporan adanya trotoar di depan Citywalk Sudirman yang dimanfaatkan oknum preman untuk diperjualbelikan.

"Belum ya, belum (belum ada laporan). Terima kasih informasi yang diviralkan itu, supaya kita bisa ambil langkah-langkah tindakan ke depan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, fungsi trotoar pada malam hari telah banyak berubah menjadi lahan usaha komersil yang disalahgunakan oleh para pedagang kuliner kaki lima. Parahnya, para pedagang rela membayar dengan sejumlah uang kepada oknum preman yang menguasai kawasan trotoar untuk dapat berjualan.

Seperti yang terjadi di Jalan KH Mas Mansyur, tepatnya di seberang Citywalk Sudirman, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Di kawasan ini, mulai dipenuhi sejumlah pedagang sate thaican pada malam hari. Mereka mengaku dipungut biaya untuk berjualan oleh sejumlah oknum preman agar dapat mendirikan tenda dan gerobak di trotoar.

Bahkan, pungutan liar (pungli) itu mencapai Rp 5 juta dari tiap pedagang. Kejadian itu pun berujung dengan aksi keributan antara pedagang dan oknum yang diduga menjual lapak trotoar.

Pedagang merasa ditipu karena diusur oleh kelompok pungli lainnya yang juga telah mendapatkan uang bayaran sewa trotoar. Keributan itu pun direkam oleh kamera amatir dan diunggah ke akun instagram @kameraperistiwa.