Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan teknologi Rusia Rostec pekan lalu mengumumkan, sistem artileri self-propelled Koalitsiya terbaru lulus menjalani uji negara dan akan diproduksi massal.

"Perusahaan teknologi negara Rostec telah menyelesaikan uji coba senjata artileri self-propelled Koalitsiya-SV 152mm, membuktikan sifat teknis senjata tersebut yang unik. Howitzer terbaru mengungguli sistem terbaik dunia dan domestik dalam hal jangkauan dan akurasi tembakan serta waktu untuk mencapai tujuan tempur," kata Rostec dalam sebuah pernyataan, dikutip dari TASS 25 Oktober.

Penyelesaian uji coba sistem artileri bermotor Koalitsiya memungkinkan peluncuran produksi massal, kata Direktur Industri Persenjataan Konvensional, Amunisi dan Kimia Khusus Rostec Bekkhan Ozdoyev.

"Ini sebenarnya adalah robot tempur dan senjata artileri self-propelled ini memiliki ciri otomatisasi tingkat tinggi. Awaknya ditempatkan di kapsul lapis baja terisolasi, yang kemudian digunakan untuk mengontrol operasi kendaraan tempur," jelasnya.

"Dibandingkan dengan sistem artileri yang ada, sistem Koalitsiya-SV mengandalkan pengurangan waktu respons terhadap target yang tidak direncanakan, yang sangat penting dalam pertempuran. Keberhasilan penyelesaian uji coba negara memungkinkan kami untuk memulai produksi massal senjata artileri ini," tambah Ozdoyev.

Howitzer self-propelled Koalitsiya-SV terbaru dilengkapi dengan meriam 152 mm 2A88 dengan laju tembakan lebih dari 10 putaran per menit, dilengkap dengan sistem panduan otomatis canggih, pemilihan target dan peralatan navigasi.

Sistem artileri bermotor dipasang pada sasis tank T-90 dan dirancang untuk menyerang berbagai sasaran darat, seperti pos komando, pusat sinyal, baterai artileri dan mortir, peralatan lapis baja, pertahanan udara dan senjata pertahanan rudal anti-balistik musuh pada jarak hingga 70 km.

Ruang penembak dan komandan di howitzer bermotor Koalitsiya-SV dilengkapi dengan tampilan digital, diintegrasi ke dalam satu sistem komando dan kontrol tingkat taktis yang memungkinkan untuk menerima akuisisi target melalui saluran komunikasi digital, memantau medan sepanjang waktu, secara otonom menghitung data penembakan dan menyesuaikan tembakan dalam kondisi cuaca apa pun.

Tak hanya itu, howitzer self-propelled ini menawarkan mode rentetan yang sebelumnya tidak tersedia pada artileri Rusia.

Diketahui, upgrade baru pada sistem artileri ini dilakukan oleh Burevestnuk Central Research Institute, sedangkan produksinya dilakukan oleh Urals Plant of Transport Machine-Building (Uraltransmash).

Rusia pertama kali meluncurkan sistem artileri self-propelled Koalitsiya-SV pada Parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah Moskow pada tanggal 9 Mei 2015.