Bagikan:

JAKARTA - Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya Teguh Nugroho menduga, ada indikasi buruknya sistem pendataan Pemprov DKI terhadap tenaga kesehatan yang mendapat jatah vaksinasi COVID-19 prioritas saat ini.

Sebab, Teguh heran selebgram Helena Lim dan koleganya lolos menjadi sasaran vaksinasi massal di Puskemas Kebon Jeruk hanya dengan bermodalkan surat keterangan sebagai mitra salah satu apotek di Jakarta. 

“Ada potensi bahwa ini merupakan fenomena puncak gunung es terkait buruknya database nakes dan alur distribusi vaksin bagi nakes yang berhak mendapatkan vaksinasi tahap awal di Jakarta," kata Teguh dalam keterangannya, Kamis, 11 Februari.

Sebenarnya, Pemprov DKI Jakarta mengklaim sudah memiliki sistem verifikasi bertahap dimana penerima vaksin akan menerima SMS dari ID Peduli COVID-19.

Lalu, dilanjutkan dengan melakukan regsitrasi ulang secara online atau offline kepada Bhabinkamtibmas yang didampingi RT/RW serta petugas kesehatan kecamatan.

Penerima selanjutnya memilih tempat vaksinasi, kemudian Sistem Informasi Satu Data COVID akan mengirimkan tiket elektronik. Merujuk pada sistem, Teguh menganggap seharusnya sulit bagi yang tidak berhak untuk memperoleh vaksin.

"Kenapa petugas puskesmas begitu mudah memberikan persetujuan untuk memberikan vaksinasi? apakah sistem yang disiapkan Pemprov DKI gagal menampilkan nama penerima by name by address yang boleh di vaksin di Puskesmas tersebut?" cecarnya.

Minggu, 7 Februari 2021, selebgram Helena Lim memamerkan unggahan video yang menampilkan dirinya ikut dalam kegiatan vaksinasi COVID-19 massal khusus tenaga kesehatan. Ia mendapat antrean vaksinasi nomor urut 11 di Puskesmas Kebon Jeruk.

"Dua minggu lagi baru kita vaksin lagi,” ujar Helena dengan memamerkan lengan bekas suntikan dalam postingan Instagramnya.

Warganet heboh. Banyak yang mempertanyakan status pekerjaan wanita yang sering disebut sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk ini. Sebab, vaksin prioritas belum untuk umum, tetapi baru pada tenaga kesehatan dan pelayan publik sesuai instruksi pemerintah.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristi Wathini menyebutkan pemilik akun Instagram tersebut bekerja di Apotek Bumi Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Yang bersangkutan membawa keterangan bekerja di apotek sebagai penunjang dan apotek merupakan salah satu sarana kefarmasian yang masuk dalam prioritas utama," ujar Kristi Wathini.