TANGERANG – Ungkapan mengejutkan dilontarkan seorang sekuriti bernama Ahmad terkait insiden petugas imigrasi tewas karena jatuh dari lantai 19 Apartemen Metro Garden, Jumat dini hari, 27 Oktober.
Menurut pengakuan Ahmad, dirinya melihat terduga pelaku KH (27) datang ke apartemen dalam keadaan mabuk.
“Orang WNA itu dateng sendiri, ke sini itu dalam keadaan mabuk, langsung naik ke atas,” kata Ahmad saat ditemui di lokasi, Jumar, 27 Oktober.
“Nah temannya itu yang di atas nyusulin ke bawah. Jadi biar ini orang (pelaku) tidak bikin onar. Habis itu dia pada ke atas lah,” sambungnya.
Kemudian, lanjut Ahmad, setibanya pelaku masuk ke kamarnya, ia mendengar suara ribut-ribut dari tempat kejadian perkara (TKP). Karena itu, Ahmad coba menghampirinya.
“Terdengar suara gaduh, pas dilihat di bawah, di senterin itu ada orang jatuh (korban tewas),” katanya.
Setelah mengetahui informasi itu, ia langsung menghubungi pihak kepolisian untuk tindakan lebih lanjut.
BACA JUGA:
Polisi yang mendapatkan informasi itu langsung melakukan tindakan dengan mengamankan terduga pelaku.
Diberitakan, Direktur Reskrimum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap teduga pelaku pendorongan petugas Imigrasi, TF (23) yakni Warga Negara (WN) Korea Selatan, KH (28) sempat mengancam sekuriti saat mencoba dilakukan penangkapan.
“Kemudian saat kita tadi mengamankan, bahwa yang bersangkutan sebelumnya sempat mengancam satpam dengan senjata tajam. Kemudian mengurung diri di kamar,” kata Hengki saat dikonfirmasi, Jumat, 27 Oktober.
Setelah dilaporkan, pihak kepolisian datang ke tempat kejadian perkara.