Golkar Tak Persoalkan Status Gibran Masih Kader PDIP, Contohkan JK Saat Jadi Cawapres Jokowi
Ketua Bappilu Golkra Maman Abdurrahman (tengah)/FOTO: Nailin In Saroh-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Maman Abdurrahman menyatakan partainya tidak mempersoalkan status Gibran Rakabuming Raka yang masih menjadi kader PDI Perjuangan (PDIP) saat dicalonkan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

Menurut Maman, pencalonan Gibran yang diusung Golkar sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto merupakan hal lumrah dalam dinamika politik di Indonesia.

Dia pun mencontohkan politikus senior Golkar Jusuf Kalla saat menjadi cawapres Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014. Padahal kala itu Golkar tak mendukung pencapresan Jokowi yang diusung PDIP. 

"Toh juga kita pernah majunya Pak Joko Widodo dengan Pak Yusuf Kalla (JK), partai Golkar tidak mendukung Pak Yusuf Kalla ya bagi saya ini adalah sebuah konsekuensi politik di dalam sistem terbuka seperti sekarang," ujar Maman di DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Selasa 24 Oktober. 

Maman mengungkapkan Gibran sudah melaporkan terkait pengusungan sebagai cawapres oleh Golkar ke Ketua DPP Puan Maharani.

"Sudah, sudah (komunikas Gibran dengan PDIP, red). Beliau sudah berkomunikasi dengan Mba Puan dan beberapa pengurus-pengurus teras DPP," ungkapnya.

Terkait posisi Gibran di Partai Golkar, Maman mengatakan, hal tersebut diserahkan kepada Gibran sepenuhnya. Namun Ketua DPD Golkar Kalbar itu menekankan, bahwa sebagai warga negara Gibran berhak memiliki hak konstitusi untuk dipilih dan memilih.

"Terkait keberadaan Gibran di partai Golkar ataupun tidak di partai Golkar itu kita serahkan ke mas Gibran. Namun, terpenting bagi Partai Golkar adalah kita ingin mengusung dan mendorong isu anak muda melalui seorang Gibran Rakabuming, jadi nanti keberadaan partai Golkar dan mas Gibran lebih banyak pada hal-hal yang sifatnya fungsional," jelas Maman.