Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo meresmikan Monumen A-4 Skyhawk “Swa Bhuwana Paksa” di Taman Seno, Tebet, Jakarta, bersama perwakilan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dalam peresmian yang turut dihadiri mantan penerbang dan kru teknik pesawat tempur latih A-4 Skyhawk, KSAU mengenang momen saat dia bertugas menerbangkan pesawat A-4 Skyhawk di Skadron Udara 11 dengan callsign “Thunder 107”.

“Dengan mengucap Bismillahirahmanirahim, pada hari ini Selasa, 24 Oktober 2023 pukul 09.50 WIB, Monumen Pesawat A-4 Skyhawk dengan ini saya nyatakan diresmikan,” kata Marsekal Fadjar dilansir ANTARA, Selasa, 24 Oktober.

Kemudian, KSAU bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setyono, naik ke atas pelataran taman dan membuka kain yang semula menutup pesawat A-4 Skyhawk.

Dalam sambutannya, KSAU menyatakan secara pribadi punya riwayat sebagai penerbang A-4 Skyhawk, sehingga adanya Monumen “Swa Bhuwana Paksa” di Taman Seno, Tebet, itu menjadi kebanggaan.

“Dengan latar belakang pengalaman dan pengabdian saya sebagai penerbang A-4 Skyhawk, tentunya saya juga merasa bangga dan bersyukur karena pada acara peresmian ini dihadiri senior dan sesepuh penerbang dan awak pesawat A-4 Skyhawk di zamannya. Momen ini juga kesempatan yang baik sebagai sarana silaturahmi di antara keluarga besar awak pesawat A-4 Skyhawk,” kata Kasau.

Dia melanjutkan pesawat tempur A-4 Skyhawk, yang digunakan selama kurang lebih 24 tahun, turut berperan dalam sejumlah operasi penting, di antaranya Operasi Sriti Samber (November 1987), Operasi Seroja (1980–1999), Operasi Oscar (1991–1992).

Kemudian Operasi Rencong Terbang (1991–1995), Operasi Halau, Operasi Badar, Operasi Jalak Sakti, dan Operasi Sikatan Daya.

Pesawat tempur latih itu juga menjalani serangkaian latihan, yaitu Latihan Elang Seberang bersama Angkatan Udara Selandia Baru, Latihan Elang Ausindo, Elang Thainesia, Elang Malindo, dan Elang Indopura.

“A-4 Skyhawk mengukir tinta emas selama 24 tahun pengabdiannya dalam menjaga kedaulatan negara di udara. Lebih dari itu, pesawat A-4 Skyhawk dan prajurit yang mengawakinya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bangsa Indonesia,” kata Fadjar Prasetyo.

KSAU pun berharap, monumen itu yang diberi nama “Swa Bhuwana Paksa” — yang diartikan secara literal sebagai “Sayap Pelindung Tanah Air — dapat menjadi pelajaran sejarah bagi generasi muda dan masyarakat sekitar yang berkunjung ke Taman Seno, Tebet.

“Dengan lokasi monumen yang saya nilai sangat strategis, kami berharap masyarakat Indonesia dapat mengenal lebih dekat tentang sejarah kemajuan pesawat A-4 Skyhawk sebagai kekuatan inti TNI AU di Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Lanud Sultan Hasanuddin, dan Lanud Roesmin Nurjadin.

Lebih dari itu, kisah dan sejarah pengabdian punggawa A-4 Skyhawk patut menjadi role model bagi generasi muda Angkatan Udara untuk senantiasa bekerja tanpa pamrih dalam setiap pengabdian dan pelaksanaan tugasnya demi tegaknya kedaulatan negara di udara,” kata Marsekal Fadjar.

Pesawat A-4 Skyhawk dengan nomor ekor TT-0419 di Tebet menambah daftar pesawat A-4 Skyhawk TNI AU yang diabadikan menjadi monumen.

Beberapa unit pesawat A-4 Skyhawk juga ada yang diabadikan sebagai monumen di Makassar, Kendari, Subang, Pekanbaru, Majalengka, Blora, kemudian ada yang menjadi koleksi Museum Satria Mandala, Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.