MATARAM - Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Ariadi menegaskan, stok pangan di wilayah ini masih aman untuk lima bulan ke depan.
"Kemarin, saya cek ke gudang-gudang Bulog, stok pangan kami tersedia, untuk lima bulan ke depan. Alhamdulillah aman tersedia," ujar Lalu Gita Ariadi dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Antara, Minggu, 22 Oktober.
Ia mengakui ada rencana dari Bulog NTB untuk meminjam gudang logistik, namun dengan berbagai pertimbangan, pihaknya tidak memberikan izin.
"Memang ada rencana dari Bulog kami yang mau pinjam gudang logistik, tetapi dengan beberapa pertimbangan, kami tidak izinkan. Nanti ketika kami panen, gudang beras sudah siap untuk stok pangan," kata Gita Ariadi.
Gita menjelaskan sebagai upaya untuk memastikan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB telah menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) untuk mengendalikan harga bahan pokok melalui Gerakan Pangan Murah.
Langkah itu adalah upaya bersama untuk memastikan harga bahan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat.
"Kami telah berupaya keras untuk menjaga stabilitas ekonomi dan sosial di NTB. Dengan Gerakan Pangan Murah, kami berkomitmen untuk mengendalikan harga bahan pokok, sehingga masyarakat dapat merasakan dampak positifnya," ujarnya pula.
Menurut dia, tindakan ini telah membuahkan hasil dengan penurunan harga sejumlah bahan pokok, termasuk beras, gula, minyak goreng, dan daging, sehingga memberikan perasaan aman dan kesejahteraan bagi masyarakat NTB.
Selain itu, stabilitas ekonomi yang diperoleh melalui Gerakan Pangan Murah berkontribusi pada stabilitas politik di NTB.
"Dengan harga bahan pokok yang terkendali, masyarakat merasa lebih puas dan mendukung langkah-langkah Pemprov NTB," katanya.
Sebelumnya, Perum Bulog NTB memastikan produksi beras di daerah ini pada 2023 bisa mencapai 1 juta ton per tahun, sehingga ketersediaan pangan untuk masyarakat masih aman.
"Produksi beras petani di NTB memang surplus mencapai 400 ribu ton," kata Kepala Perum Bulog NTB David Susanto usai penyaluran bantuan beras cadangan pemerintah di Kantor Bupati Kabupaten Lombok Tengah.
Ia mengatakan, produksi beras hingga musim tanam kedua di NTB ini mencapai 850 ton, sehingga sampai akhir 2023 atau musim tanam ketiga ini bisa dipastikan mencapai 1 juta ton per tahun. Sedangkan kebutuhan untuk konsumsi masyarakat di NTB mencapai 550 ribu ton, sehingga produksi beras di NTB tetap surplus.
Sedangkan, untuk stok beras kebutuhan masyarakat di NTB dipastikan aman hingga musim tanam 2024.
BACA JUGA:
"Stok beras di NTB saat ini sebanyak 31 ribu ton, setelah dilakukan penyaluran bantuan beras cadangan pemerintah," katanya lagi.