Bagikan:

JABAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi meminta revisi studi kelayakan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur II atau Ir. H. Juanda dengan menyesuaikan kondisi eksisting masyarakat di daerah itu.

"Kita nilai studi kelayakannya masih perlu ada diskusi lanjutan terutama dari tawaran kerja sama. Harga air kerja samanya juga, kami lihat itu masih belum sesuai dengan kondisi eksisting di Kabupaten Bekasi," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Minggu.

Dia mengatakan perlu ada survei lapangan bersama Perumda Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi sebelum merumuskan target pelayanan proyek itu guna mempelajari kondisi serta menyesuaikan dengan kemampuan masyarakat di wilayah tersebut.

"Terkait wilayah pelayanan masih perlu diskusi dan survei bersama ke lapangan didampingi Perumda Tirta Bhagasasi yang mengetahui kondisi lapangan," ucapnya.

Pemkab Bekasi akan berupaya mencarikan wilayah yang memiliki kemampuan sesuai dengan spesifikasi target pelanggan. Karena air yang akan disalurkan berkualitas tinggi dengan standar yang membuat harga meningkat.

Ia juga memastikan upaya penyesuaian ini tidak akan menghambat target realisasi proyek karena diperlukan proses panjang yang masih akan terus bergulir untuk dapat diwujudkan pada tahun 2027 nanti.

"Tetap harga diturunkan, kalau nanti daerah layanannya disesuaikan di segmen masyarakat yang memang berkemampuan untuk membayar air dengan kualitas seperti itu," katanya.

Dani berharap dengan sejumlah upaya itu, pihak penyedia layanan SPAM Jatiluhur II dapat menyesuaikan poin kerja sama dengan kemampuan Pemkab Bekasi, terlebih kerja sama yang ditawarkan dirasa masih belum sesuai dengan kondisi Kabupaten Bekasi saat ini.

"Harapan kita tentu ada kompromi karena mereka memang investor yang butuh ada profit, tapi air bersih ini lebih ke layanan sosial, jadi kita minta bisa disesuaikan dengan kemampuan daerah," ucap dia.

Diketahui Pemkab Bekasi bersama Perumda Tirta Bhagasasi telah mengajukan wilayah pelayanan sebanyak 29 kelurahan di tiga kecamatan yakni Tambun Utara, Tambun Selatan, dan Setu sebagai menjadi target pelanggan proyek SPAM Jatiluhur II.

Dari hasil Real Demand Survei (RDS), tiga kecamatan tersebut membutuhkan air bersih dengan maksimum pasokan hingga 2.050 liter per detik.