Bagikan:

JAKARTA - Asal usul ledakan di Jalan Tangkuban Perahu bernomor 02, RT 07, Kelurahan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan terus menjadi perhatian.

Warga menyebut, bom itu berasal dari rumah di sebelahnya yang merupakan tempat terjadinya ledakan pada 10 Mei 2001.

Lembaga Musyawarah Kelurahan Guntur, Sutrisno (72) mengatakan bangunan yang meldak Rabu, 18 Oktober dulunya adalah lahan kosong.

Sementara itu, untuk yang sebelahnya adalah Yayasan Iskandar Muda atau Asrama Mahasiswa Aceh. Diketahui, di tempat itu pernah terjadi ledakan bom yang menewaskan dua orang.

Ia menduga masih ada sisa-sisa dari aksi ledakan bom yang terjadi pada 10 Mei 2001 itu. Karena sisa-sisa bom itu disimpan di rumah bernomor 02 tersebut.

Diketahui, sebuah bom meledak di Jalan Tangkuban Perahu bernomor 01, RT 07, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan pada 10 Mei 2001. Dua orang yang tewas dalam isiden tersebut.

“Jadi gini bangunan yang sekarang ada bahan peledak itu dulunya tanah kosong, jadi mungkin dari anak-anak mahasiswa itu lompat ke sebelah. Mungkin gitu. Makanya di situ ada bahan peledak (bom),” kata Sutrisno, Minggu, 22 Oktober.

Ditambahkan, ketua RW 06 Jimmy mengatakan Asrama Aceh yang bernama Yayasan Iskandar Muda tersebut hanya terpisah tembok setinggi 1-2 meter sehingga mudah untuk dilompatin oleh kawanan mahasiswa tersebut.

“Engga nyambung, pisah. Asrama punya Pemda (Pemerintah Daerah) Aceh. Sebelahnya pribadi (yang ledakan 18 Oktober kemarin). Terpotong tembek cuma engga terlalu tinggi. Sekitaran 2 meter,” ucapnya.

Ia membenarkan puluhan tahun lalu pernah terjadi ledakan bom yang menewaskan dua orang.

“Iya asrama penghuninya juga anak muda. Jadi pernah kejadian, pernah meledak juga dulu,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary mengakui belum mengetahui informasi itu lebih jauh. Namun, ia meyakini akan menyelidiki keterkaitannya dengan peristiwa 2001 silam.

“Nanti akan kami cek ya, kami belum dengar informasi itu,” kata Ade kepada wartawan, Rabu, 18 Oktober.

Berdasarkan informasi, sebuah bom meledak di Asrama Yayasan Kesejahteraan Iskandar Muda, Jalan Tangkuban Perahu Nomor 1, Kelurahan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis, 10 Mei, 2001, pukul 15.30 WIB.

Ledakan bom itu menewaskan dua orang dan melukai dua orang lainnya, yakni Erwin Abdurrahman dan Hidayatullah.

Hanya selang delapan hari setelah kejadian, empat orang yang menjadi tersangka langsung merekonstruksi kejadian peledakan. Rekonstruksi dimulai dari penerimaan paket bom dari seorang tersangka hingga bom meledak.