Sejumlah Fakta Ledakan di Cimanggu Pandeglang, dari Korban Tewas Hingga Catatan Kriminal di Sekitar Lokasi Kejadian
Unit Jibom Polda Banten melakukan penyisiran di lokasi ledakan di Kampung Cisaat, Cimanggu, Pandeglang, Banten/ Foto: Dok. Polda Banten

Bagikan:

PANDEGLANG –Meski sudah diketahui penyebab ledakan yang terjadi di Kampung Cimanggu, Desa Tangkil Sari, Pandeglang, Banten, pada Minggu 9 Januari, sekitar pukul 20:30 WIB, namun kepolisian masih melakukan pendalaman terhadap insiden tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari petugas kepolisian, berikut fakta-fakta dalam peristiwa ledakan tersebut.

Satu orang korban jiwa

Saat ledakan terjadi, warga Desa Tangkil Sari, Kampung Cisaat, Kecamatan Cimanggu, Pandeglang Banten berhamburan keluar rumah. Warga sekitar panik mendengar ledakan tersebut, mereka khawatir peristiwa itu bagian dari aksi teroris.

Petugas kepolisian yang mendapat laporan segera meluncur ke lokasi ledakan dan memeriksa apakah ada korban. Setelah melakukan pengecekan, terdapat satu orang korban jiwa, yakni seorang laki-laki bernama Ulung (41). Ulung adalah kepala keluarga di dalam rumah tersebut.

Suasana di lokasi kejadian ledakan di malam hari/ Foto: Dok. Polda Banten 

Saat insiden terjadi, Lina istri Ulung beserta anaknya selamat dari kejadian tersebut. Keduanya mengalami luka berat dan segera dibawa ke Rumah Sakit Berkah. Kemudian Polres Pandeglang Polda Banten segera memasang garis polisi. Kabid Humas Polda Banten mengatakan, ledakan terdengar hingga radius 10 kilometer.

"Pasca mendengar suara ledakan masyarakat sekitar mendatangi tempat kejadian yang berasal dari rumah UL dan ditemukan ada jenazah serta satu orang luka berat LI yang merupakan istri dari UL ditemukan oleh warga yang bersangkutan sedang berusaha untuk keluar menyelamatkan diri dari runtuhan puing rumah yang sudah hancur," ungkap Shinto Silitonga.

Adapun saksi-saksi kejadian ledakan di rumah salah satu warga diantaranya HN (35) Ketua RT, UI (35) Wiraswasta, dan IN (42) Wiraswasta.

Penyisiran di TKP Mencari Penyebab Ledakan

Keesokan harinya, Senin 10 Januari, Unit Jibom Detasemen Gegana Satbrimob diturunkan Polda Banten untuk melakukan pemeriksaan dan penyisiran di lokasi ledakan untuk mencari penyebab ledakan. Unit Jibom dipimpin oleh AKP Edison, dengan Sembilan orang anggota membawa perlengkapan seperti metal detector.

“Kami sudah sterilkan TKP (tempat kejadian perkara) dan saat ini sedang berlangsung penyisiran untuk mengecek apakah ada bahan peledak lainnya di lokasi ledakan dan disekitarnya. Hal ini menjadi prosedur yang harus dilakukan oleh Unit Jibom sehingga TKP dapat steril dari bahan peledak atau bahan berbahaya lainnya.” terang Shinto.

Unit Jibom Polda Banten melakukan penyisiran di lokasi ledakan di Kampung Cisaat, Cimanggu, Pandeglang, Banten/ Foto: Dok. Polda Banten

Ditemukan bahan peledak

Setelah melakukan penyisiran di lokasi kejadian, Unit Jibom Polda Banten menemukan tiga jenis bahan peledak yang diduga menjadi penyebab utama ledakan di rumah Ulung.

“Kami diperintah untuk melakukan penyisiran di sekitar TKP (tempat kejadian perkara) untuk menentukan apakah masih ada benda-benda yang masih bisa meledak apa tidak. Berdasarakan penyisiran itu kami menemukan beberapa bahan yang diduga sebagai bahan peledak.” Kanit Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Banten AKP Edison berdasarkan video yang diterima VOI, Senin 10 Januari.

Setelah berhasil menemukan benda yang diduga bahan peledak, petugas menyatakan bahwa TKP sudah steril.

“Tempat TKP ini sudah steril dari benda-benda yang bisa meledak. Sudah aman dan bisa digunakan tim Inafis di wilayah hukum ini.” kata Edison.

Namun Edison tidak merinci lebih jelas nama bahan peledak yang ditemukannya karena bukan kewenangannya untuk menjelaskan nama-namanya.

“Untuk bahan peledak kita tidak bisa menjelaskan nama-namanya karena itu kewenangan dari Labfor untuk menyampaikan nama-namanya. Kami hanya memastikan bahwa itu adalah bahan peledak.” jelas Edison.

Petugas memperlihatkan barang bukti bahan peledak yang ditemukan di lokasi ledakan di Cimanggu, Pandeglang Banten/ Foto: Dok. Polda Banten

Tiga bahan baku penyebab ledakan

Dari rangkaian sterilisasi yang dilakukan Unit Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Banten dan olah TKP Unit Inafis Ditreskrimum Polda Banten, telah ditemukan beberapa bungkus plastik kecil sisa flash powder, serbuk belerang, potasium, termasuk alat tumbuk, dan saringan.

“Sesuai dengan hasil analisa dan evaluasi bersama pada menjelang malam tadi dapat disimpulkan bahwa sumber ledakan berasal dari bahan peledak yang digunakan untuk membuat bom ikan. Efek ledakan cenderung low explosive, bukan jenis bahan peledak yang dibuat oleh jaringan terorisme,” terang Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga kepada VOI, Senin 10 Januari, malam.

Tidak terkait teroris

Shinto menjelaskan, ledakan tidak terkait dengan teroris. Sebab, lanjut Shinto, pihaknya tidak menemukan power dan initiatior saat melakukan sterilisasi, sebagaimana biasa digunakan oleh kelompok terorisme yang senantisa memadukan power, initiator, explosive, switching, casing dan countainer dalam setiap aksi pembuatan bom.

“Dari karakter bahan peledak yang ditemukan di TKP, tidak ada power dan initiatornya, sehingga disimpulkan bahwa bahan peledak itu bukan bom untuk aksi teroris, namun digunakan untuk menangkap ikan dengan bahan peledak,” jelas Shinto.

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga/ Foto: Dok. Polda Banten

Hasil Otopsi jenazah korban ledakan

Dicocokan dengan hasil otopsi yang berlangsung pada Senin, 10 Januari, dokter forensik dari Biddokkes Polda Banten tidak menemukan adanya material gotri, paku dan material berbahaya lainnya pada tubuh korban.

“Dokter forensik yang melakukan otopsi berkeyakinan bahwa dari dampak bahan peledak pada tubuh manusia, tidak ada material berbahaya yang biasa digunakan dalam bom oleh kelompok teroris,” ungkap Shinto Silitonga.

Penyelidikan saat ini terus berjalan untuk dapat menjawab mengapa ditemukan bahan peledak di rumah di rumah korban. Akibat dari ledakan tersebut, istri Ulung, yakni Lina (40) ikut terluka parah beserta anaknya.

Catatan Kriminal di sekitar TKP

Penyelidikan kasus ledakan bom ikan yang terjadi di rumah Ulung memperjelas bahwa di sekitar lokasi tersebut terdapat sejumlah nama yang menjadi target operasi (TO) atas perkara penggunaan bom ikan.

“Dari catatan kriminal Ditpolairud Polda Banten, ada beberapa nama yang menjadi target operasi (TO) karena perkara penggunaan bom ikan di sekitar TKP. Informasi ini akan kita dalami sehingga dapat diketahui siapa pelaku yang memasok bahan peledak ini ke TKP.” tegas Shinto.