Bagikan:

SIMPANG - Kepolisian Resor (Polres) Pasaman Barat merasa kekurangan personel untuk pengamanan pemilihan umum (Pemilu) 2024. Untuk itu, Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Basuki mengajukan penambahan ke Polda Sumatera Barat.

Jumlah personel Polres Pasaman Barat saat ini, , kata Kapolres, hanya 444 orang. Dari jumlah tersebut hanya 2/3 kekuatan atau 200 personel yang bisa dikerahkan untuk pengamanan pemilu.

"Penambahan personel telah kita ajukan, mudah-mudahan bisa dikabulkan karena wilayah Pasaman Barat cukup luas, yang terdiri dari 11 kecamatan dan 90 nagari (desa) saat ini," kata Agung, seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 21 Oktober.

"Minimal kami butuh penambahan personel sekitar 300 orang lagi untuk pengamanan Pemilu 2024," lanjutnya.

Dia mengatakan pihaknya juga masih memetakan daerah rawan saat pelaksanaan Pemilu 2024 untuk memastikan pesta demokrasi itu berjalan aman dan kondusif.

Dari pemetaan awal saat ini, kata dia, ada tiga kecamatan yang berpotensi rawan pemilu yakni di Kecamatan Sungai Aur, Kecamatan Kinali dan Kecamatan Lembah Melintang.

"Tiga daerah itu menjadi fokus kita melakukan mapping untuk mengantisipasi jangan sampai kejadian 2014 dan 2019 /2020 kembali terulang, seperti kericuhan di TPS, pemilihan ulang sampai upaya melarikan kotak suara," katanya.

Menurut dia, tiga kecamatan rawan tersebut akan disiapkan personel guna menjaga dan mengawal agar tidak berkembang potensi yang tidak diinginkan.

Selain itu, ujar dia, juga daerah lain di luar tiga kecamatan itu tetap menjadi perhatian untuk pengamanan pemilu.

Ia mengatakan Polri dalam menyukseskan Pemilu 2024 tidak bekerja sendiri, tetapi bekerja sama dengan TNI, pemerintah daerah, pemerintah pusat, penyelenggara pemilu, dan tokoh masyarakat.

"Dari situ tentunya TNI Polri tidak berdiri sendiri, namun bekerja sama degan pemerintah daerah dan pemerintah pusat, penyelenggara pemilu dan tokoh-tokoh yang ada, sehingga kita bisa mengelola agar betul-betul aman," ujarnya.