Bagikan:

JAKARTA – Peristiwa ledakan di Setiabudi, Jakarta Selatan yang menewaskan satu orang pekerja bangunan masih meninggalkan teka-teki. Kepolisian pun hingga kini belum memberikan informasi hasil penyelidikan. Namun, berdasarkan penelusuran di lokasi, terungkap siapa pemilik bangunan yang sedang direnovasi tersebut.

Yunita, ketua RT 07 Kelurahan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan sedikit memberikan informasi mengenai pemilik lahan tersebut.

Kata Yunita, rumah itu dibeli oleh seseorang yang bernama Aditya. Namun Yunita tidak mengetahui lebih jauh latarbelakang pria yang membeli rumah tersebut. Dan disebutkan juga bahwa Aditya belum ada satu tahun membeli rumah dengan nomor 02 itu.

Lebih lanjut, menurut ucapan Yunita, setelah tanah itu dibeli pemiliknya membawa tukang untuk melakukan renovasi, termasuk perbaikan septic tank.

“Iya.. (septic tank) ada sedikit-sedikit yang direnovasi ya, karena rumah sudah lama. Sudah puluhan tahun kosong,” tutur Yunita saat ditemui VOI di rumahnya di Jalan Takuban Perahu, Gontor, Jakarta Selatan, Kamis malam, 19 Oktober.

Pengakuan Yunita diperkuat oleh salah seorang staf Kelurahan Guntur yang menyebut bahwa rumah itu baru dibeli kurang dari setahun.

“Dibeli belum setahun ini. Baru dua bulan direnovasi,” ucap staf Kelurahan Guntur yang tak mau menyebutkan namanya.

Belum ada titik terang mengenai ledakan ini. Pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi-saksi.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Hengki Haryadi, Rabu malam 18 Oktober mengatakan, korban A (49) sebelum tewas sempat memukul benda yang ditemukan dan diangkat dari dalam tanah. Lalu, setelah dipukul, benda tersebut meledak.

“Benda yang diduga bom ini ditemukan di dalam tanah, kemudian diangkat ke atas. Menurut keterangan saksi sempat dipukul-pukul dan akhirnya terjadi ledakan,” ujar Hengki, Rabu malam, 18 Oktober.

Hengki mengatakan saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki temuan benda tersebut. Pihaknya belum dapat menyimpulkan benda yang diduga bom itu.