Zulhas Pulang Lebih Awal ke RI Demi Rapat Petinggi Koalisi Indonesia Maju
Ketum PAN Zulkifli Hasan/DOK FOTO: Wardhany Tsa Tsia-VOI

Bagikan:

JAKARTA  - Petinggi partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) dijadwalkan kembali menggelar di Jakarta, pada Jumat (20/10) malam, setelah Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) tiba di Tanah Air pada hari yang sama.

Zulkifli Hasan, yang menjabat Menteri Perdagangan, saat ini mendampingi Presiden Joko Widodo melawat ke China dan Arab Saudi sejak Senin (16/10).

Tetapi dia pulang lebih dulu daripada rombongan yang dijadwalkan tiba di Indonesia pada Sabtu (21/10).

"Harusnya dari kemarin ketemu, kaya semalam saja saya sudah ke Pak Prabowo dan menginformasikan bahwa Pak mohon maaf harusnya ada pertemuan antar-ketum (ketua umum), tetapi Pak Prabowo mengatakan saya menunggu Ketum (PAN) yaitu Pak Zulkifli Hasan. Jadi, beliau memang menunggu Pak Zul (Zulkifli, red)," kata Ketua DPW PAN Jakarta Eko Hendro Purnomo — juga dikenal dengan Eko Patrio — saat ditemui di lokasi rapat Koalisi Indonesia Maju dekat kediaman Prabowo, Jakarta dilansir ANTARA, Rabu, 18 Oktober.

Dia menyebut setibanya di Tanah Air, agenda pertama Zulkifli Hasan menghadiri rapat para ketua umum partai anggota Koalisi Indonesia Maju. Eko memberi sinyal pertemuan itu kembali membahas nama bakal calon wakil presiden (cawapres) yang mendampingi Prabowo Subianto.

"Kelihatannya memang satu saja itu (membahas cawapres)," ucap Eko.

Politikus PAN itu melanjutkan kemungkinan pertemuan berlangsung sore atau malam hari.

Terkait bakal calon wakil presiden (cawapres), Ketua DPP PAN Zita Anjani mengatakan partai-nya baru mengetahui ada dua kandidat yang mengurus surat keterangan tidak pernah sebagai terpidana, yaitu Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra. Polri juga pada Rabu mengumumkan telah mengeluarkan SKCK (surat keterangan catatan kepolisian) untuk Erick Thohir.

"Sudah ada Pak Erick, kalau dari PAN kami tetap dukung Erick Thohir," kata Ketua DPP PAN Zita Anjani.

Sementara untuk calon lainnya, dia mengaku tidak tahu.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jakarta pada minggu lalu (13/10) mengumumkan kandidat yang berpeluang menjadi bakal cawapres mengerucut menjadi empat nama. Namun saat itu, dia masih enggan menyebut empat nama tersebut.

"Tentang cawapres tadi, kami diskusi. Setiap ketua partai menyampaikan pandangan-pandangannya, yang akhirnya kami pada malam ini mengerucut menjadi empat nama. Empat nama yang bisa saya sampaikan, satu calon dari luar Jawa, satu dari Jawa Barat, satu dari Jawa Tengah, satu dari Jawa Timur," kata Prabowo pekan lalu.

Jika merujuk pada informasi yang diberikan oleh Prabowo, Yusril kemungkinan menjadi kandidat yang berasal dari luar Pulau Jawa, sementara Erick Thohir merujuk pada kandidat dari Jawa Barat mengingat ibunya Erick berasal dari Majalengka.

Untuk kandidat dari Jawa Timur, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut itu merujuk pada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Salah satunya Ibu Khofifah karena beliau mewakili pemimpin perempuan, Jawa Timur, juga NU, punya kapasitas juga pernah menjadi menteri, gubernur, dan beliau ini elected official. Tetapi apapun itu, kami meyakini Pak Prabowo akan memutuskan yang tepat dan memilih siapa cawapres terbaik yang bisa membawa kemenangan," kata Herzaky saat ditemui di luar rumah yang menjadi lokasi rapat elite partai Koalisi Indonesia Maju, dekat kediaman Prabowo, Jakarta.

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto saat ini menjadi satu-satunya bakal calon presiden yang belum mengumumkan bakal cawapres-nya ke publik. Dua bakal capres lainnya, yaitu Anies Baswedan telah menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres, sementara Ganjar Pranowo berpasangan dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

Prabowo saat ini didukung oleh Gerindra, Golkar, PAN, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora Indonesia, Partai Garuda, PRIMA, dan Partai Demokrat. Partai-partai itu tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.