Bagikan:

JAKARTA - Komisi E DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI menggencarkan promosi bangunan bersejarah di Ibu Kota. Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menyarankan agar promosi ikut dilakukan oleh para siswa.

Dinas Pendidikan DKI, menurut Ima, bisa mewajibkan para pelajar mengunjungi museum dan menyebarkan ke sosial media sebagai bentuk promosi kepada masyarakat sebagai tugas sekolahnya.

“Menurut saya daripada promosinya mahal-mahal lebih baik pake anak-anak sekolah. Sekarang mereka jago bikin konten, dan dijadikan tugas,” kata Ima dalam keterangan tertulis, Selasa, 17 Oktober.

Saran ini menanggapi rencana Pemprov DKI Jakarta yang akan merevitalisasi Museum Wayang di Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat. Revitalisasi museum ini dianggarkan Rp30 miliar pada tahun 2024.

Dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Jakarta tahun 2023-2026, Pemprov DKI menargetkan merevitalisasi dua cagar budaya tiap tahunnya. Contoh kegiatan revitalisasi yang sudah dilaksanakan adalah pada pemanfaatan kembali gedung eks kodim sebagai Taman Benyamin Sueb.

Pada tahun 2026 Pemprov DKI akan menghadirkan pusat-pusat kesenian yang merupakan perwakilan dari berbagai jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.

Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Johnny Simanjuntak berharap perombakan total, Museum Wayang bisa menjadi lebih modern dan mampu menarik minat generasi milenial untuk berkunjung serta mengetahui sejarah wayang dari seluruh Indonesia.

“Ini agar menarik kalangan milenial, dan anak-anak muda. Jadi saya pikir modernisasi ini adalah suatu kebutuhan,” ungkap Jhonny pada Kamis, 12 Oktober.

Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Museum Seni Dinas Kebudayaan Sri Kusumawati menyampaikan, modernisasi Museum Wayang akan memadukan teknologi dan wajah baru yang tentunya lebih modern, serta dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat, khususnya anak muda milenial.

“Kami akan mengajukan pemanfaatan teknologi untuk melakukan renovasi 360 derajat pada Museum Wayang menjadi sebuah museum yang modern,” jelasnya.