JAKARTA - Bareskrim Polri, memeriksa tiga orang saksi pelapor terkait laporan diduga penyebaran informasi bohong atau hoaks oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo.
Laporan itu sebelumnya berada di Polres Kendari, Sulawesi Tenggara. Adapun adik dari bakal calon presiden Prabowo Subianto itu dilaporkan ke polisi karena pernyataannya yang dianggap mencatut nama Presiden Jokowi.
Saat itu, Hashim mengatakan bahwa Golkar berkoalisi dengan Gerindra atas restu Jokowi. Sementara itu, Jokowi membantah statemen Hashim.
Atas hal tersebut, tiga pemuda asal Kendari melaporkan dugaan informasi bohong itu ke Polres Kendari. Laporan yang diterima kini ditangani oleh Bareskrim Mabes Polri.
Ketua Aliansi Mahasiswa Sultra Adi Maliano, mengaku kalau hari ini dia baru saja menjalani pemeriksaan yang pertama.
"Intinya begini, poinnya, kami hanya ingin tahu, siapakah sebenarnya yang berbohong, apakah Pak Jokowi atau Pak Hashim," terang Adi saat diwawancaradi Bareskrim Polri, Selasa 17 Oktober.
Untuk diketahui, kasus ini dilimpahkan ke Bareskrim, sebab ini terjadi di wilayah Polda Metro Jaya, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jalan Imam Bonjol Nomor 1 RT 009/RW 004 Menteng, Jakarta pada Minggu 13 Agustus.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Aliansi Mahasiswa Sultra melaporkan Hashim ke Mapolresta Kendari pada medio Agustus lalu.
"Kami dari Aliansi Mahasiswa Sultra melakukan pelaporan kepada saudara Hashim atas pernyataannya di salah satu media online yang mengatakan saat deklarasi partai Golkar untuk mendukung Capres Prabowo Subianto bahwa atas izin presiden Jokowi," tambah Adi Maliano