Bagikan:

GORONTALO - Harga beras hari ini, terpantau naik di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo mengalami kenaikan di kisaran Rp400 hingga Rp1.000 per kilogram.

Penjual beras di pasar tradisional Kwandang, Salma (55) di Gorontalo, Sabtu, mengatakan harga beras jenis medium naik dari harga Rp13.000 menjadi Rp14.000 per kilogram.

Namun ada juga beras jenis premium yang sebelumnya dijual Rp13.000 per kilogram naik menjadi Rp14.000 per kilogram. Seperti jenis Pandan Wangi.

Beras premium naik dari Rp14.600 menjadi Rp15.000 per kilogram.

Kenaikan harga terjadi di tingkat petani karena stok yang berkurang. "Kami pedagang terpaksa harus menyesuaikan harga penjualan," kata Salma.

Harun Irham (43) mengatakan hal senada. Menurutnya kenaikan beras terjadi karena stok yang berkurang di gudang-gudang beras.

"Belakangan sesama pedagang harus berebutan sebab di tingkat petani mengalami kenaikan permintaan akibatnya stok berkurang," katanya.

Warga setempat, Yulin Mataulani berharap harga beras tidak terus mengalami lonjakan harga.

"Harga beras yang tinggi tentu membuat kami panik. Sebab anak-anak saya hanya terbiasa makan nasi," katanya. Sementara pendapatan suami sebagai buruh mengalami penurunan saat musim kemarau ini.

Beruntung masih ada bantuan beras dari pemerintah yang disalurkan melalui Dinas Sosial Provinsi Gorontalo sebanyak 10 kilo gram per kepala keluarga.

"Namun jika stok bantuan habis tentu kondisi kenaikan harga beras sangat memberatkan," katanya pula.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM Gorontalo Utara Grace Mangosa mengatakan pihaknya terus memantau pergerakan harga beras dan stok yang tersedia.

"Beberapa wilayah penghasil beras di kabupaten ini, diantaranya di Kecamatan Biau sementara musim panen. Kita berharap kondisi ini dapat menstabilkan harga," katanya, dikutip ANTARA, Sabtu, 14 Oktober.

Pihaknya pun terus melaporkan ketersediaan stok dan pergerakan harga ke Pemerintah Provinsi Gorontalo.

"Setiap awal pekan kondisi ini terus kami laporkan ke Pemprov, khususnya terkait pergerakan harga komoditas," katanya.