MOSKWA - Presiden Rusia, Vladimir Putin, kembali menegaskan dukungan negaranya terhadap pendirian negara Palestina yang merdeka dan pelaksanaan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Hal ini disampaikan Putin dalam pidato sesi pleno Russian Energy Week di Moskwa, Kamis kemarin.
"Posisi Rusia tidak berubah hingga hari ini. Kami selalu mendorong pelaksanaan resolusi Dewan Keamanan PBB, dengan mempertimbangkan terutama pendirian negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," kata Putin.
Putin menambahkan bahwa konflik di Palestina telah berlangsung dalam waktu yang lama dan menjadi manifestasi ketidakadilan yang mencapai tingkat yang luar biasa. Ia menekankan bahwa isu Palestina adalah perhatian semua orang di wilayah tersebut.
"Ini adalah situasi yang mengerikan. Kami memahami bahwa tingkat kepahitan sangat tinggi. Namun, kita perlu mengurangi jumlah korban sipil sebanyak mungkin, dan hal ini berlaku untuk kedua belah pihak," ujar Putin.
Ia menjelaskan bahwa awalnya terdapat pembicaraan tentang menciptakan dua negara, yaitu Israel dan Palestina, tetapi tidak pernah terwujud. Putin menambahkan bahwa sebagian wilayah Palestina diduduki oleh Israel.
"Tanpa menyelesaikan masalah politik dasar, yakni negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, tidak mungkin menyelesaikan seluruh masalah ini," tambahnya.
BACA JUGA:
Putin juga menyalahkan Amerika Serikat yang disebut telah mengabaikan resolusi PBB dan terus mendukung Israel.
"Apa masalahnya saat ini? Sebenarnya ada mekanisme resolusi, tetapi Amerika Serikat mengabaikannya selama bertahun-tahun. Mereka memilih mengatur sendiri semuanya," kata Putin.