Bagikan:

JAKARTA – Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menerima Supreme Judge dan Penasihat Presiden Palestina untuk Urusan Agama dan Islam, Mahmoud Sudqi Abdurrahman al-Habbash di Jakarta, Jumat 9 Agustus.

Dalm pertemuan itu, Bamsoet menegaskan dukungan Indonesia bagi kemerdekaan Palestina. Dia menyatakan, perjuangan bangsa Palestina selama lebih dari 100 tahun kini menghadapi tantangan yang semakin sulit.

Menurut Bamsoet, Indonesia melalui berbagai forum internasional seperti PBB, OKI, hingga Gerakan Non-Blok, konsisten mendukung perjuangan Palestina untuk mencapai kemerdekaan dan kedaulatan penuh.

Selain bantuan kemanusiaan, Indonesia juga siap mengirimkan Pasukan Perdamaian ke Jalur Gaza jika diminta oleh Dewan Keamanan PBB.

"Selain bantuan kemanusiaan, kami juga akan menggalang pengusaha Indonesia, khususnya pengusaha muslim, untuk berinvestasi di Palestina. Melalui kerjasama business to business atau kerjasama ekonomi wakaf, hasilnya dapat dimanfaatkan oleh warga Palestina guna meningkatkan kesejahteraan. Pada tahap awal, kerjasama ini bisa difokuskan pada sektor wisata religi, dengan mempermudah akses wisata ke Masjidil Aqsa," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu usai pertemuan.

Bamsoet lantas menjelaskan pentingnya Masjidil Aqsa bagi umat Islam, terkait dengan peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

Dia menjelaskan, Masjidil Aqsa menjadi tujuan banyak muslim Indonesia untuk wisata religi, namun mereka kerap mengalami kesulitan terkait akomodasi. Peluang ini, menurut Bamsoet, dapat dimanfaatkan untuk mempererat kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Palestina. Kunjungan yang meningkat ke Masjidil Aqsa juga, kata dia, akan memberikan dukungan moral kepada penduduk Palestina.

Lebih lanjut, Bamsoet menekankan hubungan sejarah yang erat antara Indonesia dan Palestina. Dukungan Indonesia terhadap Palestina telah dimulai sejak 6 September 1944, ketika Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto sebelum proklamasi kemerdekaan.

Dia menuturkan, sebagai negara yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina sejak deklarasi pada 15 November 1988 di Aljazair, Indonesia memperkuat hubungan diplomatik dengan Palestina melalui penandatanganan Komunike Bersama pada 19 Oktober 1989. Presiden Soekarno bahkan menegaskan bahwa selama kemerdekaan Palestina belum terwujud, Indonesia akan terus menentang penjajahan Israel, sejalan dengan konstitusi Indonesia yang menolak segala bentuk penjajahan.

“Semangat ini akan terus kami pegang, dan Indonesia akan tetap berada di garis depan dalam mendukung kemerdekaan Palestina,” kata Bamsoet.

Dalam pertemuan ini, hadir pula Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad, Duta Besar Palestina Zuhair Al-Shun, serta tokoh-tokoh PBNU seperti Ulil Abshar Abdalla dan Ahmad Suaedy.