JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan kembali posisinya mengenai negara Palestina, akan melakukan segalanya sebagai bentuk dukungan, saat menerima Presiden Palestina Mahmoud Abbas Hari Selasa.
Dalam pertemuan di Moskow tersebut, Presiden Putin menegaskan kembali seruannya mengenai negara Palestina, terkait dengan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
"Kami percaya untuk memastikan perdamaian yang langgeng, andal dan stabil di kawasan tersebut, perlu untuk menciptakan negara Palestina yang utuh," kata Presiden Putin kepada Presiden Abbas di kediaman presiden, melansir The Moscow Times 13 Agustus.
Lebih lanjut, Pemimpin Kremlin juga menyatakan "rasa sakit dan keprihatinan yang besar" tentang kematian warga sipil di Jalur Gaza selama perang Israel-Hamas.
"Kami terutama prihatin tentang kerugian warga sipil," kata Putin, menurut gambar yang ditayangkan di televisi pemerintah Rusia, seraya menambahkan: "Kami melakukan segalanya untuk mendukung Palestina dan rakyat Palestina."
Sebelumnya, Presiden Abbas dijadwalkan berkunjung ke Moskow pada November tahun lalu. Namun, itu ditunda setelah konflik terbaru Hamas-Israel pecah pada 7 Oktober 2023.
Rusia diketahui mempertahankan hubungan kerja dengan Israel, Otoritas Palestina dan kelompok militan Hamas, yang tidak dianggap Moskow sebagai organisasi teroris.
BACA JUGA:
Presiden Putin diketahui berulang kali menyerukan pembentukan negara Palestina sebagai solusi jangka panjang untuk konflik dengan Israel.
Terpisah, sumber-sumber medis di Gaza pada Hari Selasa mengumumkan, sedikirnya 32 warga Palestina tewas dan 88 lainnya luka-luka akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir, dikutip dari WAFA.
Otoritas kesehatan mengonfirmasi, jumlah korban tewas warga Palestina sejak 7 Oktober telah mencapai 39.929 orang, sementara korban luka-luka mencapai 92.240. Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.