Bagikan:

JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, mengatakan foto pertemuan dapat dimaknai ada ketidaknyamanan yang ditunjukkan Firli Bahuri saat berdekatan dengan Syahrul Yasin Limpo.

Dari foto yang sudah beredar, terlihat bahwa gestur Firli sangat merasa tidak nyaman, namun cukup percaya diri dan tegas. Itu dibuktikan dengan satu kaki Firli yang diangkat di dengkul. Sementara gestur SYL seperti tengah memohon sesuatu,” kata Emrus kepada VOI saat dihubungi melalui telepon, Kamis, 12 Oktober.

Dia meyakini, tidak ada obrolan sensitif yang dilontarkan Firli. Sebab, bila dugaan pemerasan benar terjadi pada momen tersebut, Emrus menyangsikan hal itu terjadi di ruang publik yang mana banyak orang di sekitar keduanya.

“Kecuali memang foto itu ada di ruang privat lalu di foto itu juga banyak orang artinya ada orang lain, tidak hanya mereka berdua. Artinya, kalau foto itu lalu menjadi bukti materiil di persidangan yang akan dipakai untuk indikasi pemerasan oleh pimpinan KPK, menurut saya tidak akan cukup kuat sebagai bukti,” yakin Emrus.

Diketahui beredar sebuah foto pertemuan antara Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dengan Syahrul Yasin Limpo atau SYL yang pada saat itu menjabat sebagai menteri pertanian, di lapangan badminton, beredar. Foto itu diduga diambil pada saat yang sama saat dugaan pemerasan dilakukan oleh Firli Bahuri ke Syahrul Yasin Limpo.