Bagikan:

JAKARTA - Dalam rangka memperingati HUT RI ke-77, TikTok meluncurkan kampanye #SerunyaIndonesia. Kampanye hyperlocal TikTok ini berlangsung sepanjang bulan Agustus tahun 2022.

Sebagai bagian dari kampanye #SerunyaIndonesia, TikTok mengadakan sebuah program yang dimulai sejak 4 - 17 Agustus, yaitu "Jelajah #SerunyaIndonesia" yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan tiket.com.

Program ini adalah tentang eksplorasi 77 destinasi wisata di Indonesia yang ditayangkan live stream selama 77 jam di TikTok LIVE, bersama empat kreator TikTok, yaitu Canny Claudia (Manado, Makassar, Ternate, ambon), Firly Adhyatma Rusli (Aceh, Medan, Padang, Pontianak), Melani Amelia (Samarinda, Banyuwangi, Malang, Yogyakarta) dan Nanda Setya Pratama Juanda (Merauke, Jayapura, NTT, NTB, Lombok, Bali).

Firly yang mengikuti program Jelajah #SerunyaIndonesia ke bagian Barat Indonesia mengaku banyak menemukan hal-hal baru terutama dalam sisi budaya. Menyetujui pengakuan Firly, Nanda yang ikut menjelajah ke bagian ujung Timur Indonesia juga terkejut melihat warga lokal yang sangat ramah.

Keempat kreator juga mengaku bahwa mereka telah melakukan beberapa persiapan sebelum berangkat menjelajah ke daerah-daerah di Indonesia. 

"Yang pertama sih kita harus cari tahu dulu aturan di daerah yang mau kita kunjungi itu bagaimana, karena takutnya menyinggung. Selain itu persiapan mental juga, karena liburan dan traveller itu kan nggak selalu berjalan mulus," jelas Firly.

Selain itu, Canny juga mengatakan bahwa sebelum berangkat ia berusaha mencari warga lokal untuk mendampinginya selama perjalanan.

"Kalau aku sih coba cari orang-orang baru terutama warga lokal di tempat itu. Abis itu aku kontak orang mereka supaya mereka bisa dampingi aku ke tempat apa saja yang harus dikunjungi, dan lain-lain," tambah Canny.

Karena sebagian dari keempat kreator TikTok itu baru pertama kali mendatangi daerah-daerah tersebut, mereka sempat merasakan culture shocks ketika sampai disana.

"Kalau di Sumatra sih aku lebih ke arsitektur atau bangunannya. Karena mereka tuh punya budaya sendiri, dan bangunannya beda, kaya ada lancip-lancipnya gitu. Terus kulinernya juga banyak banget yang belum kita tahu," ungkap Firly.

Berbeda dengan Firly, Canny justru merasa terkejut karena warga di Ternate terutama anak-anak kecil yang sangat lihai berenang dan menyelam.

"Anak-anak Ternate tuh jago banget berenangnya. Aku waktu itu ikut berenang dan menyuruh mereka menyelam ke bawah, dan itu kedalamannya 7 meter, tapi mereka bisa sampai sentuh dasar," jelasnya.

Selain itu, Nanda juga mengaku bahwa di daerah pedalaman Timur masih harus menyediakan uang cash yang banyak. Karena sedikit sekali daerah disana yang bisa menggunakan alat pembayaran digital.