JAKARTA - Polda Metro Jaya menyebut pemeriksaan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo atau SYL terkait dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini bukanlah kali pertama. Politikus NasDem itu ternyata sudah tiga kali memberikan keterangan.
"Beliau telah dimintai keterangan atau klarifikasi sebanyak 3 kali dan hari ini adalah yang ketiga kalinya beliau dimintai keterngan atau klarifikasi atas dugaan tindak pidana yang terjadi dan itu dilaporkan," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Kamis, 5 Oktober.
Kendati demikian, tak dijabarkan mengenai waktu pemeriksaan pertama dan kedua terhadap Syahrul Yasin Limpo.
Sejauh ini, Ade hanya menyampaikan dalam rangkaian proses penyelidikan dugaan pemerasaan itu, pihaknya sudah memeriksa enam orang saksi, termasuk SYL.
"Perlu disampaikan di sini bahwa 6 orang telah dimintai keterangan atau klarifikasi oleh tim penyelidik Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, termasuk salah satunya adalah bapak Menteri Pertanian Republik Indonesia," ungkapnya.
Kemudian dari lima orang lainnya yang sudah dimintai keterangan, beberapa di antaranya merupakan sopir dan ajudan Syahrul Yasin Limpo.
Sedangkan sisanya identitasnya dirahasiakan. Hanya disampaikan bila pihak yang sudah diperiksa itu merupakan pelapor atau yang membuat aduan masyarakat (dumas).
"Lima oeang lainnya di antaranya adalah driver maupun ADC beliau (Syahrul Yasin Limpo). Sedangkan untuk pendumas atau yang melayangkan aduan masyarakat yang diterima tanggal 12 Agustus 2023 kami menjaga kerahasian identitas pelapor," kata Ade.
Syahrul Yasin Limpo mendatangi Polda Metro Jaya pada Kamis, 5 Oktober. Selama tiga jam lebih, Ia mengaku ditanya soal penyelidikan dugaan pemerasan.
BACA JUGA:
"Semua yang saya tahu sudah saya sampaikan dan secara terbuka saya sampaikan apa yang dibutuhkan penyidik, dihadapi oleh banyak banget tadi, dan prosesnya berlangsung cukup panjang hampir tiga jam. Saya capek banget, sementara saya baru pulang," kata Yasin Limpo di NasDem Tower, Jakarta, Kamis 5 Oktober petang.
Politikus Partai NasDem ini tak membeberkan secara rinci perihal pemerasan yang dimaksud. Syahrul hanya menyebutkan, polisi meminta keterangan darinya terkait dengan pengaduan masyatrakat pada 12 Agustus 2023.