Bagikan:

JAKARTA - Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni menyebut Menteri Pertanian (Mentan) Syahril Yasin Limpo bukan menghilang di Eropa.

Penyakit prostat yang diderita SYL kambuh karena stres mendengar kabar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah dinasnya.

"Setelah penggeledahan mungkin dia dapat informasi dan akhirnya ya kita maklumin stres kali, kambuh prostatnya," ujar Sahroni kepada wartawan, Rabu, 4 Oktober.

Dengan alasan itu, Yasin Limpo menunda kepulangannya. Kondisinya yang sakit pun diduga kuat sebagai alasan Mentan tersebut seolah hilang kabar.

"Nah mungkin dia berobat untuk pemeriksaan lebih lanjut untuk menyembuhkan prostat-nya dia," sebutnya.

"Kan kalau orang prostat ya kan susah, kasihan, dia ngga bisa gerak kaya gitu. Jadi bukan karena hilang atau menghindar untuk kembali ke Tanah Air, enggak," sambung Sahroni.

Sahroni pun mengaku kaget dengan kabar kepulangan Yasin Limpo ke Tanah Air, hari ini. Sebab, informasi awal yang ia dapat, kader NasDem itu akan tiba di Jakarta, 5 Oktober.

"Kaget juga ya, karena yang saya tahu harusnya besok," kata Sahroni.

Diberitakan sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo disebut menghilang saat melakukan kunjungan kerja ke Eropa. Kabar itu beredar di tengah isu dirinya ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh KPK.

Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi menyatakan tidak mendapatkan kabar dari Menteri Pertanian dan juga belum melakukan kontak hingga saat ini.

"Kalau dari Spanyol, informasi terakhir yang kami terima itu memang berbarengan dengan beberapa pejabat eselon kami. Eselon I ada yang ikut 3 orang, juga ada Eselon II yang ikut kunjungan kerja pak menteri, dan ada beberapa staf. Kembali ke tanah airnya ini memang masing-masing karena mungkin tiket juga terbatas. Akhirnya terpisah," kata Harvick.

Dia mengatakan dirinya melakukan komunikasi terakhir dengan SYL sebelum Menteri Pertanian tersebut melakukan kunjungan kerja ke Spanyol dan juga Roma.

Harvick juga menyatakan jika instansi terkait telah melakukan pencarian keberadaan politisi NasDem itu. "Ini belum tahu kita ini posisi akhirnya," jelas dia.