Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengakui bahwa tunjangan kinerja (tukin) sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) di Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) lebih kecil dibandingkan tukin camat di Jakarta.

Hal ini diungkapkan Heru usai melantik ratusan pejabat eselon III dan eselon IV pada jabatan administrator dan pengawas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

"Hari ini saya tercatat sebagai pegawai Setneg. Saya mau cerita bahwa tukin saya selevel dengan eselon 3 di provinsi DKI Jakarta. Camat Rp50 juta sampai Rp51 juta, ya kan? Wakil camat, Rp50 juta. Besaran anda, lho," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 4 Oktober.

Namun, Heru menegaskan dirinya bukan ingin membandingkan penghasilannya sebagai ASN di Kemensetneg dengan para camat Jakarta.

Sebagai Pj Gubernur DKI, Heru meminta pada perangkat daerah yang baru dilantik pada hari ini untuk serius bekerja karena besarnya nilai tunjangan yang mereka terima.

"Anda saya tuntut untuk bekerja dengan baik," tegasnya.

Heru mengulas, saat dirinya masih menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) pada tahun 2016, ia mengaku berupaya meningkatkan tunjangan para ASN eselon III dan IV. Namun, Heru merasa saat ini kinerja mereka masih kurang optimal.

"Saya ingat benar 2016, kita berjuang agar bapak-bapak mendapatkan tunjangan kinerja. Tiga tahun ke depan mendapatkan tunjangan kinerja, semua kinerjanya bagus," urai Heru.

"Saat saya kembali lagi ke Balai Kota (menjadi Pj Gubenur DKI), kenapa-bapak bapak semuanya menurut saya biasa biasa saja?" cecarnya.

Kepada para pejabat yang baru dilantik ini, Heru menekankan agar mereka bisa meningkatkan kinerja dan menyelesaikan persoalan masyarakat di wilayah masing-masing.