JAKARTA - Nilai tukar dalam beberapa hari terakhir sedang dalam tren pelemahan dan hampir bergerak menuju level Rp14.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Hari ini saja, Rabu 26 Februari, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,39 persen atau 53,5 poin menjadi Rp13.940 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, WHO memberikan peringatan kemungkinan wabah virus corona bisa berubah dari epidemi menjadi pandemi.
"Peringatan ini mengingatkan kemungkinan masalah corona bisa membesar dan ini menambah kekhawatiran pasar hingga memberikan dampak kepada rupiah dan aset berisiko lainnya," ujar Ariston kepada VOI.
Senada, ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri juga punya pendapat yang sama. Virus corona yang belum menemui titik terang akan membuat pelaku pasar mengalihkan pandangannya ke aset safe haven seperti dolar AS.
“Dari sisi internal tidak ada katalis yang mungkin bisa menahan pelemahan rupiah. Banjir di Jakarta mengakibatkan volume perdagangan menurun, ini bukan sesuatu yang positif di mata investor,” ujarnya.