JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah signifikan pada perdagangan Rabu 2 September. Rupiah terperosok cukup dalam, yakni melemah 1,18 persen atau 173 poin ke level Rp14.745 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah terlihat tertekan terhadap dolar AS. Penguatan dolar AS ini dipicu oleh membaiknya data indeks aktivitas manufaktur AS bulan Agustus yang dirilis semalam.
Sentimen ini turut menekan nilai tukar rupiah hari ini, ditambah faktor deflasi dalam negeri bulan Agustus yang mengindikasikan daya beli masyarakat belum membaik.
Rupiah memimpin pelemahan mayoritas mata uang Asia Pasifik terhadap dolar AS hingga sore ini. Selain rupiah, rupee India juga melemah 0,27 persen, baht Thailand melemah 0,25 persen.
Kemudian won Korea Selatan melemah 0,20 persen, dolar Taiwan melemah 0,11 persen, yen Jepang melemah 0,10 persen. peso Filipina melemah 0,10 persen, ringgit Malaysia melemah 0,03 persen, dolar Singapura melemah 0,01 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,003 persen terhadap dolar AS.
Sementara yuan China menguat 0,03 persen terhadap dolar AS.