PONOROGO – SMPN 1 Ponorogo, Jawa Timur, mengungkap sejumlah alasan menarik sumbangan Rp 1,68 juta ke siswa kelas VII. Uang sumbangan itu antara lain untuk membeli Toyota Innova. Ada alasan mengapa harus membeli Toyota Innova.
Kepala SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid, mengatakan, pembelian Toyota Innova buatan 2018 senilai Rp 240 juta karena mobil operasional sekolah yang ada saat ini sering mogok. Oleh karena itu, sekolah berniat menggantikan mobil yang ada sekarang. Mobil ini akan dijual Rp 45 juta.
“Mobilnya itu kan sudah lama, sampai kemarin ada kegiatan OSIS, mogok berulang kali di Sarangan, dimundurkan tidak bisa. Jadi ya barangkali itu (mobil baru) bisa bermanfaat untuk kegiatan anak-anak yang sifatnya untuk meningkatkan mutu sekolah, utamanya lomba-lomba,” kata Imam, Senin, 2 Oktober.
Selain untuk pembelian mobil, penarikan sumbangan juga digunakan untuk membeli 34 unit perangkat komputer, senilai Rp 5,7 setiap unitnya.
Imam beralasan pembelian komputer ini dilakukan untuk upgrade dan peningkatan mutu siswa dalam pembelajaran.
“Komputer yang ada saat ini sudah lama sekali, anak-anak sekarang kan sudah paham komputer semua, sehingga kita lakukan upgrade melalui komite sekolah tersebut,” ujar Imam.
Adapun pembelian sejumlah perangkat musik juga digunakan untuk menunjang kegiatan siswa di sekolah. Hal ini karena sejumlah alat musik yang ada saat ini sudah dilakukan beberapa kali tambal sulam, sehingga sudah tidak bisa optimal jika digunakan untuk kegiatan siswa maupun sekolah.
Untuk pembelian alat musik saja, SMPN 1 Ponorogo harus memungut sumbangan sebesar Rp 94 juta. Dana ini digunakan untuk membeli Gitar listrik RGX Yamaha 121 Z, bass merk Ibanez GSR 2508, drum akustik merk Yamaha 5 Piece Stage Custom Original, efek gitar merk Line G Pod60 Guitar, keyboard Yamaha Psr s 975, amplifier backsound gitar Marshal jcm 900, kabel gitar, kabel bass, dan kabel amplifier.
BACA JUGA:
“Alat-alat musik itu juga sudah lama semua, jadi sudah tidak main, mungkin nanti tetap tambal sulam juga, tetapi kita juga cari yang baru-baru,” ungkap Imam.
Pungutan itu adalah sumbangan pengembangan dan peningkatan mutu sekolah (SPMS).