JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia membantah spekulasi yang menyebut pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Panjaitan untuk melobi agar partai beringin menarik dukungan dari Prabowo Subianto dan berbalik mendukung Ganjar Pranowo.
Menurut Doli, pertemuan Puan dan Luhut hanya sebatas silaturahmi kebangsaan antartokoh politik jelang Pemilu 2024. Terlebih Indonesia punya pengalaman adanya polarisasi dan keterbelahan pada Pemilu 2019.
“Saya kira Ibu Puan juga bagian dari PDIP yang sudah punya sikap, punya calon presiden. Jadi, ya itu mungkin soal silaturahmi kebangsaan saja untuk membicarakan bagaimana agar Indonesia ini tetap terjaga, solid, bersatu,” ujar Doli kepada wartawan, Selasa, 26 September.
Ketua Komisi II DPR itu mempercayai komitmen Luhut untuk mendukung keputusan Golkar yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Saya kira Pak Luhut sekarang Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar, Pak Luhut tahu keputusan Golkar itu seperti apa,” jelas Doli.
“Beliau juga sudah menyatakan secara eksplisit bahwa Pak Luhut memberikan dukungan penuh terhadap keputusan Golkar untuk bergabung di KIM," sambungnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengunggah momen pertemuan dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan di akun Instagram resminya, @puanmaharaniri, Senin, 25 September. Puan terlihat sedang duduk berdua dengan Luhut yang dipisahkan meja berisi kudapan.
"Ini bukan lagi rebutan rempeyek lhoo ya. Ini lagi sama Opung bersemangat ngomongin Pemilu, eehh, rempeyek maksudnya...," tulis Puan dalam keterangan unggahannya dengan menyertakan emoticon tersenyum lebar.
Puan lalu menjelaskan pertemuan tersebut. Ia berkelakar pertemuannya dengan Luhut membahas rempeyek.
BACA JUGA:
"(Bahas) rempeyek," kelakar Puan kepada wartawan di Jakarta Selatan, Selasa, 26 September.
Ditanya kembali apa yang dibahas ketika bertemu Luhut, Puan masih berkelakar soal rempeyek.
"Yang pasti rempeyeknya Pak Luhut enak banget," tambahnya.