JAKARTA- Ketua DPP PDIP Perjuangan Said Abdullah memastikan tidak ada tawaran dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada mantan gubernur Jawa Barat yang juga politikus Golkar, Ridwan Kamil untuk menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Sebab, menurutnya, hal itu bukanlah tipikal dari ketua umumnya.
Said pun menegaskan, nama-nama cawapres yang beredar untuk disandingkan dengan Ganjar masih diamati Megawati.
"Saya menghormati apa yang disampaikan oleh kawan-kawan Golkar terhadap fenomena Kang Emil dalam seminggu ini. Akan tetapi, saya pastikan, bahwa di internal kami, nama-nama yang beredar ini masih dalam keranjang ibu ketum," ujar Said di gedung DPR, Kamis, 14 September.
"Sehingga tidak bisa si A berhak sudah diminta ibu ketum atau si B karena bertemu ibu ketum, tiba-tiba keluarnya dia punya keyakinan akan terpilih sebagai cawapres. Nampaknya, itu bukan tipikal ibu ketum," sambungnya.
Ketua Banggar DPR itu menekankan, pertemuan dengan Megawati bukan berarti figur tersebut ditawari menjadi cawapres Ganjar.
"Karena yang bertemu dengan ibu dari berbagai disiplin ilmu, dari berbagai kalangan, para politisi, maka ibu lebih banyak menyerap. Misalkan ibu bertemu person to person tamunya kepada setiap orang bertemu ibu. Biasanya ibu tidak akan langsung, tidak akan pernah bicara soal calon," jelas Said.
Saat ditanya soal Ridwan Kamil yang baru saja bertemu Prabowo Subianto usai pertemuan dengan Megawati, Said enggan berkomentar. Dia lantas menyinggung langkah RK yang safari ke capres.
"Ya tanyakan ke RK (Ridwan Kamil) jangan tanya saya. Paling tidak itulah RK, habis ketemu ibu, dia lari ke Prabowo. Abis ke Prabowo, barangkali ketemu Anies. Namanya orang jalan-jalan boleh kan," kata Said.
Sebelumnya, Waketum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, Ridwan sempat bertemu Megawati Soekarnoputri. Dia mengklaim, Ridwan ditawari menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo.
Doli mengatakan hal itu telah disampaikan Ridwan Kamil kepada Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
"Nah jadi itu sebetulnya, sekali lagi nama Ridwan Kamil ini muncul ketika ada pertemuan dan memang Pak RK sudah melaporkan ke Pak Airlangga ya, waktu itu disampaikan bahwa Pak RK diundang oleh Bu Megawati kemudian ditawarkan jadi wakil presiden," kata Doli.