Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Meksiko mengerahkan lebih dari 1.500 petugas keamanan gabungan, termasuk polisi, tentara dan Garda Nasional ke wilayah selatan negara itu, guna meningkatkan keamanan di wilayah di mana aktivitas geng bersenjata semakin meningkat.

Hal ini dilakukan setelah sebuah video viral di media sosial pada akhir pekan, yang konon menunjukkan konvoi anggota kartel narkoba bersenjata di Frontera Comalapa, mendapat tepuk tangan dari penduduk setempat saat mereka berkendara untuk "membebaskan" kota tersebut dari kartel saingannya.

Gugus tugas tersebut dikerahkan ke wilayah Frontera Comalapa di Negara Bagian Chiapas "untuk menjamin perdamaian", kata pemerintah federal dan negara bagian dalam sebuah pernyataan bersama, melansir Reuters 26 September.

Video tersebut dikatakan tidak dapat diverifikasi, apakah menunjukkan orang-orang bersenjata dari kartel. Sementara, beberapa wartawan lokal mengatakan warga terpaksa bertepuk tangan.

Video lain yang belum diverifikasi yang diunggah di media sosial pada Hari Senin dan dilaporkan diambil di Motozintla, menunjukkan empat orang tampaknya terbaring mati setelah ditembak oleh orang-orang bersenjata.

Sementara itu, Presiden Andres Manuel Lopez Obrador 'meremehkan' rekaman tersebut dalam konferensi pers reguler pada Hari Senin.

"Basis dukungan mungkin ada di beberapa wilayah di negara ini. Tapi ini bukan masalah umum. Ini adalah masalah yang sangat terbatas pada suatu wilayah dan Garda Nasional sudah dikerahkan," kata Presiden Obrador.

Presiden Obrador mengungkapkan, ada geng-geng di sekitar Frontera Comalapa dan kota terdekat Motozintla "yang diduga berebut wilayah", untuk memperdagangkan narkoba yang datang dari Amerika Tengah.

"Untungnya, tidak banyak pembunuhan di Chiapas," tandas Presiden Obrador.

Meski demikian, data resmi menunjukkan dalam delapan bulan pertama tahun 2023, pembunuhan di negara bagian itu meningkat 16 persen menjadi 348 dari 300 pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sedangkan secara nasional, angka pembunuhan sedikit menurun pada tahun 2023 dibandingkan tahun lalu, namun angka tersebut masih jauh di atas rata-rata selama enam tahun pemerintahan sebelumnya.