Bagikan:

BULUNGAN - Polda Kalimantan Utara (Kaltara) akhirnya mengungkap ke publik terkait perkembangan penyelidikan kasus tewasnya Brigadir Setyo Herlambang yang merupakan ajudan Kapolda Kaltara, Irjen Pol Daniel Adityajaya.

Salah satu fakta yang diungkap adalah hingga saat ini proyektil peluru yang menewaskan Brigadir Setyo Herlambang masih belum ditemukan.

Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat mengatakan, tewasnya Brigadir Setyo Herlambang  dipastikan akibat tertembak oleh peluru yang berasal dari dalam kamar korban hingga menembus jendela kamar. Pada saat peluru itu menembus jendela kamar, ternyata sempat terekam oleh kamera cctv.

"Iya jadi berdasarkan rekaman kamera CCTV, insiden itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 13.39 Wita, karena kita asumsikan sesuai dengan rekaman kamera CCTV. Jadi memang peluru itu menembus jendela kamar dan sempat terekam kamera CCTV," ungkap Budi, Senin 26 September.

Polisi masih belum bisa menyimpulkan secara pasti latar belakang dari tewasnya Brigadir Setyo Herlambang. Hal ini karena polisi masih mencari sejumlah barang bukti, termasuk proyektil peluru yang menewaskan korban.

"Kesimpulan sementara masih belum bisa kita terangkan, karena selain hasil autopsi, kita masih mengumpulkan bukti-bukti lainnya, termasuk juga proyektil peluru yang menembus jendela kamar korban, saat ini masih belum kita temukan," imbuhnya.

Budi pun merespons terkait berbagai dugaan yang saat ini telah beredar di masyarakat terkait kematian korban.

"Itukan hanya asumsi, asumsi awal, kan nanti bisa berubah seiring dengan perkembangan hasil penyelidikan," katanya.

Diberitakan, Brigadir Setyo Herlambang ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamarnya di lingkungan rumah jabatan kapolda Kaltara. Korban tewas akibat tertembak oleh senjata api.

Dugaan awal, korban tewas akibat kelalaiannya saat tengah membersihkan senjata api. Hal ini polisi menemukan sepucuk senjata api di dekat tubuh korban yang teregistrasi atas nama korban.