JAKARTA - Partai Gerindra menegaskan ketua umumnya Prabowo Subianto akan tetap dicalonkan sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburrokhman menanggapi isu dua poros dengan wacana duet Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo.
Habiburrokhman mengatakan, Gerindra tidak mungkin menjadikan Prabowo sebagai cawapres. Sebaliknya, PDIP juga belum tentu mau menjadikan kadernya sebagai cawapres koalisi lain.
"Ya apakah mungkin PDIP mencalonkan pak Ganjar sebagai cawapres, kalau kami yang jelas pak Prabowo tidak akan mungkin sebagai cawapres dan tidak mungkin dalam satu koalisi ada dua capres," ujar Habiburrokhman di gedung DPR, Senin, 25 September.
Wakil ketua Komisi III DPR itu lantas mengungkit kedekatan Gerindra dan PDIP bagaimana cinta pertama. Diketahui, pada Pilpres 2009 lalu saat menjadi partai baru di pemilu, Gerindra sudah bekerjasama dengan PDIP dengan menduetkan Megawati dan Prabowo.
"Hubungan kami dengan PDIP sendiri bagus banget ya, kalau bisa diibaratkan PDIP itu cinta pertamanya Gerindra, ya kan 2009 ketika kami partai baru, baru usia setahun kami sudah bekerja sama dan hampir menang waktu itu juara dua dari tiga kontestan. PDIP dan Gerindra," ungkap Habiburrokhman.
"Di 2012 bahkan cinta pertama itu membuahkan hasil ya, produk, yaitu pasangan Jokowi-Ahok menang di Pilkada DKI 2012 dan terus kita kompak hingga saat ini walaupun dalam berbagai kasus kita sering berbeda pilihan," imbuhnya.
BACA JUGA:
Habiburrokhman mengatakan, sejauh ini tidak ada hambatan psikologis diantara kedua parpol. Namun Prabowo tidak mungkin diajukan sebagai cawapres Ganjar dan Gerindra juga tidak mau menawarkan ke PDIP dengan alasan etika politik.
"Hanya soal teknis nih, kalau pak Prabowo kan enggak mungkin mundur sebagai cawapres, ini kan sudah ketiga kalinya beliau maju dan lain sebagainya enggak mungkin saja pak Prabowo jadi cawapres," katanya.
"Kita tinggal melihat seberapa mungkin pak Ganjar menjadi cawapres itu. Itu kami enggak akan desak bahkan kami tidak berani menawarkan, ya, karena takutnya dikira enggak sopan," tambah Habiburrokhman.
Tapi yang jelas, kata Habiburokhman, Gerindra bersama PDIP yang mengusung tema keberlanjutan tentu akan menjaga situasi agar pemilu 2024 berjalan kondusif, aman dan guyub.
"Tapi yang penting adalah toh kalau sama-sama capres berarti kan enggak mungkin dari satu koalisi ya kan, kita jaga situasi yang bagus ini kesamaan frekuensi ini karena sama-sama ingin keberlanjutan ya kan, sehingga kontestasi ini akan berlangsung secara adem, guyub, dan rukun," pungkasnya.