Bagikan:

JAKARTA –  Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, menegaskan tahun politik harus menjadi ajang pertarungan gagasan dan adu program tentang bagaimana melanjutkan pembangunan.

Kata dia, menjadi penting untuk secara simultan menggaungkan beragam capaian dan terobosan yang sudah dihasilkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo, dan Wakil Presiden Ma’aruf Amin.

“Narasi-narasi ini akan menjauhkan ruang publik dari fragmentasi politik praktis yang memicu politik identitas, munculnya berita bohong (hoax), dan meminggirkan aksi-aksi kekerasan,” tegas Moeldoko pada Rapat Tingkat Menteri terkait capaian pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, di Hotel Borobudur Jakarta, Senin 25 September.

“Dan terpenting agar proses konsolidasi demokrasi menghasilkan transisi pemerintahan yang aman dan dikenang sejarah,” imbuhnya.

Moeldoko menyampaikan selama sembilan tahun terakhir, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, pemerintah sudah banyak melakukan berbagai terobosan pembangunan di berbagai sektor.

Berbagai krisis dan tantangan juga berhasil dilakukan. Hal ini, kata dia, menguatkan kepercayaan publik di dalam negeri yang dibuktikan dengan beberapa hasil survei.

“Kepercayaan dunia Internasional pada posisi Indonesia juga meningkat tajam,” ujarnya.

Menurut Panglima TNI 2013-2015 ini, publik harus tahu bagaimana kerja-kerja Presiden dan Kabinetnya, sehingga masyarakat tahu pembangunan sudah sampai mana di akhir masa pemerintahan Presiden Jokowi.

“Tahun politik rawan dengan adanya credit claiming dari pihak lain. Untuk itu, kita harus tunjukkan kerja-kerja pemerintah, dan sudah sampai mana pembangunannya,” tutupnya.

Rapat Tingkat Menteri terkait capaian pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, juga dihadiri oleh Menkominfo, Budi Arie, Gubernur Lemhanas, Andi Wijayanto, dan perwakilan dari kementerian/lembaga.