JAKARTA - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo ingin memasukan bahasa isyarat menjadi materi belajar di sekolah. Inspirasi ini didapatkan Ganjar setelah berbincang dengan Panji Surya Putra Sahetapy atau lebih dikenal Surya Sahetapy.
Sepulang berkegiatan di Jawa Timur, pada Sabtu 23 September, Ganjar menyempatkan waktunya berbincang dengan Surya secara daring. Di momen itu, Ganjar bertanya kesibukan Surya pasca merampungkan pendidikan masternya di Institut Teknologi Rochester, Amerika Serikat.
“Seharusnya saya pulang, tetapi dari Rochester meminta saya untuk tetap di sini. Jadi sekarang saya menetap di Amerika dan mengajar,” ucap Surya melalui penerjemahnya.
Surya bercerita bahwa dia adalah satu-satunya pengajar tuli dari Indonesia. Menurutnya, orang-orang di Amerika sangat menghargai orang berkebutuhan khusus terutama teman tuli.
“Di sini bahasa isyarat diajarkan di sekolah mulai SD sampai SMP. Pengajarnya pun orang tuli. Sehingga mereka terbiasa dan bisa berbahasa isyarat,” katanya.
Putra pasangan Ray Sahetapy dan Dewi Yull ini mengaku telah memberi masukan ke pemerintah Indonesia. Namun, upayanya agar bahasa isyarat masuk sebagai materi ajar di sekolah, belum berhasil.
Setelah mendengar cerita dari Surya, Ganjar terinspirasi mendorong perubahan mindset dan memasukan bahasa isyarat menjadi materi pelajaran di sekolah.
“Kita butuh waktu yang panjang, karena orang-orang yang tidak tuli itu mesti peduli, mindsetnya harus berubah sehingga kita bisa mengerti bahasa mereka,” tegasnya.
BACA JUGA:
Meski butuh waktu lama, Ganjar yakin ini bisa diterapkan di Indonesia.
“Jadi betapa pentingnya pendidikan, pengetahuan dan keterampilan itu. Sehingga semua orang akan bisa saling memahami, kita belajar betul dari Surya,” tandas Ganjar.