Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menetapkan ada enam desa percontohan penanganan pekerja migran Indonesia (PMI) di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Hal itu disampaikan Menaker Ida Fauziah saat berkunjung ke desa-desa "kantong PMI" di Kabupaten Tulungagung dan melakukan dialog interaktif dengan para pekerja migran di luar negeri.

"PMI harus diedukasi tentang perlindungan PMI di luar negeri, penguatan ekonomi keluarga PMI, parenting, penguatan ekonomi keluarga melalui koperasi, permudah layanan bagi CPMI dan seterusnya," ujar Ida mengutip Antara.

Menurutnya, banyak hal yang akan dilakukan untuk lebih memperhatikan PMI, baik CPMI, PMI, dan PMI yang sudah purna tugas.

Dialog interaktif dengan PMI dari enam desa itu dilakukan di Desa Pagersari Kecamatan Kalidawir.

Enam desa percontohan PMI yang ditetapkan Menaker adalah Desa Pagersari, Miringambar, Betak, Tunggangri, Jatidowo, dan Sumberagung.

Tak hanya di Tulungagung, dialog interaktif terkait Pekerja Migran Indonesia juga dilaksanakan dengan 500-an desa di Indonesia.

Ida menambahkan, pihaknya sudah merumuskan solusi untuk permasalahan tersebut, salah satunya dengan mempermudah pelayanan CPMI hingga mitra perusahaan luar negeri.

"Jika ada yang berangkat secara ilegal tentu Kemenaker tidak bisa berbuat banyak jika terjadi persoalan, itu juga akan merugikan PMI itu sendiri," katanya.

Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengatakan selama setahun ada sekitar 5 ribu pekerja migran Indonesia (PMI) yang diberangkatkan ke negara tujuan masing-masing.

Meski demikian pihaknya tak bisa menghitung pasti jumlah PMI asal Tulungagung, sebab sebagian PMI berangkat dengan jalur tak resmi dan tak terdata di Kementerian Tenaga Kerja.

"PMI asal Tulungagung merupakan pahlawan devisa, per tahun mencapai sekitar Rp2 trilun lebih," kata Maryoto.