JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meyakini program pemagangan ke luar negeri, seperti ke Jepang mampu menciptakan tenaga kerja kompeten.
"Saya yakin apabila program ini terus dikembangkan secara kuantitas dan kualitas, akan memberikan manfaat yang besar bagi Indonesia dan Jepang," ujar Menaker saat dalam Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pemagangan Luar Negeri bertema "Kolaborasi Multi Stakeholders untuk Menciptakan Tenaga Kerja Kompeten Melalui Pemagangan Luar Negeri yang Berkualitas" di Jakarta, Rabu 20 September, disitat Antara.
Ida menambahkan, pemerintah pada prinsipnya mendukung keberlanjutan kerja sama pemagangan antara Indonesia dengan Jepang.
Ia menambahkan kementeriannya juga mendukung semua upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pemagangan dengan memerhatikan prinsip-prinsip pemagangan yang berlaku secara universal.
"Pemagangan harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip dan hak-hak dasar dalam dunia kerja bagi para peserta magang," ujar Menaker.
Ida Fauziyah mengharapkan pelaksanaan rakor pemagangan harus memperhatikan aspek-aspek kesetaraan, menghargai keberagaman, inklusi sosial, serta jauh dari segala macam diskriminasi, kekerasan, pelecehan, dan eksploitasi.
"Semoga rakor kali ini mampu menjadi momen evaluasi kita bersama untuk terus memperbaiki semua kekurangan dalam penyelenggaraan pemagangan ke Jepang," katanya.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan itu, Plt. Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (Binalavotas), Kemnaker, Anwar Sanusi menyampaikan selama tiga dekade terakhir, Indonesia telah menjalin kerja sama dengan Jepang untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja melalui program pemagangan.
Program pemagangan ini, ia menambahkan telah memberikan manfaat besar bagi para peserta magang, selain meningkatkan keterampilan, mereka juga memperoleh pengalaman hidup dan pemahaman budaya yang berharga.
"Upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga pelatihan, dan berbagai stakeholder, memastikan bahwa pemagangan di Jepang memberikan manfaat maksimal bagi peserta magang," kata Anwar Sanusi yang juga Sekjen Kemnaker itu.
Dalam rakor itu juga turut dihadiri oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, dan Staf Khusus Menaker, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa.