Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menyebut kinerja perekonomian menunjukkan arah pemulihan dan sudah berjalan pada jalur yang tepat (on-track).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan Program PEN terus dilanjutkan untuk memastikan penanganan COVID-19 terus berjalan secara efektif, menjaga daya beli masyarakat, serta menstimulasi pemulihan dunia usaha.

“Ke depan, arah pemulihan ini akan didorong lebih cepat, terutama dengan mulai berjalannya vaksinasi secara terukur dan terencana dengan baik,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima VOI, Sabtu, 6 Februari.

Febrio menambahkan, meski pertumbuhan pada sepanjang tahun lalu terjadi kontraksi minus 2,07 persen, namun realisasi tersebut berada dalam rentang proyeksi pemerintah di kisaran  minus 2,2 persen sampai dengan minus 1,7 persen.

“Kinerja pertumbuhan ekonomi ini lebih baik dibandingkan banyak negara di ASEAN maupun G20 yang mengalami kontraksi cukup dalam,” katanya.

Lebih lanjut, tren pemulihan ekonomi pada Triwulan IV/2020 diprediksi akan terus berlanjut pada 2021. Hal ini tercermin melalui beberapa indikator seperti PMI Manufaktur pada bulan Januari 2021 yang kembali meningkat dari 51,3 pada Desember 2020 menjadi 52,2 pada Januari 2021.

Bahkan, sambungnya, merupakan level tertinggi dalam enam tahun terakhir. Selain itu, tingkat keyakinan masyarakat juga terus berada pada tren positif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 diperkirakan akan kembali tumbuh positif di level sekitar 5 persen.

“Program vaksinasi COVID-19, keberlanjutan program PEN 2021, instrumen SWF/LPI, dan omnibus law Cipta Kerja turut menjadi strategi pemerintah untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi 2021,” imbuhnya

“Momentum reformasi terus diperkuat dalam fase pemulihan ekonomi, sebagaimana tercermin dalam aturan turunan UU Cipta Kerja yang telah dirampungkan dan segera dapat diimplementasikan,” tutup dia.