Kabar Buruk dari BI: Pertumbuhan Ekonomi Maluku Minus 1,88 Persen di Kuartal I 2021
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku mencatat kinerja ekonomi Provinsi Maluku pada kuartal I 2021 terkontraksi 1,88 persen (yoy), lebih baik dibanding kuartal IV 2020 yang terkontraksi sebesar 3,42 persen (yoy).

"Pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan I 2021 tersebut masih lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami kontraksi 0,74 persen," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku Noviarsano Manullang di Ambon, dikutip dari Antara, Kamis 24 Juni.

Ia mengatakan, secara nominal, produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) Provinsi Maluku pada kuartal I 2021 tercatat sebesar Rp11,56 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar Rp7,64 triliun.

Secara kuartalan, perekonomian Maluku terkontraksi 1,20 persen (qtq), meningkat dibanding dengan kuartal IV lalu yang terkontraksi 1,24 persen (qtq).

Dari sisi penawaran kontraksi kinerja perekonomian Maluku pada kuartal I 2021 disebabkan oleh tiga lapangan usaha (LU) utama yang memiliki andil terbesar, yakni transportasi dan pergudangan terkontraksi 15,50 persen, perdagangan dan reparasi terkontraksi 3,13 persen, pertanian, kehutanan dan kelautan kontraksi 1,36 persen.

"Dari sisi permintaan, kontraksi perekonomian Maluku kuartal I 2021 disebabkan pada hampir seluruh komponen. Komponen permintaan yang masih tercatat adalah net ekspor antar daerah (NEAD) yang tumbuh sebesar 4,50 persen," katanya.

PMTDB dan perubahan inventori juga mencatat perubahan yang positif, masing-masing sebesar 2,34 persen dan 0,85 persen. Sementara kontraksi pertumbuhan terjadi pada komponen ekspor luar negeri -17,18 persen.

Noviarsano mengatakan pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku pada kuartal II 2021 diprakirakan akan menunjukkan tren perbaikan, meskipun masih dibayangi oleh dampak pandemi COVID-19.

Dari sisi penawaran, kinerja ekonomi Maluku pada kuartal II 2021 akan didorong oleh perbaikan kerja lapangan usaha (LU) pertanian, kehutanan dan perikanan, LU administrasi pemerintah, dan LU perdagangan juga reparasi.

LU pertanian, kehutanan, dan perikanan kinerja akan ditopang oleh perbaikan harga komoditas, sejalan dengan mulai meningkatnya tekanan inflasi bahan pangan seiring membaiknya konsumsi masyarakat.

Kinerja LU perdagangan diprakirakan akan ditopang oleh meningkatnya konsumsi masyarakat saat Ramadan dan perayaan Idulfitri pada Mei. Sementara kinerja LU administrasi pemerintah akan didorong oleh upaya pemerintah daerah dalam merealisasikan belanja operasional pegawai, barang dan jasa pada kuartal II.

Selain itu, percepatan belanja APBD dan APBN untuk bantuan sosial penanganan COVID-19 juga akan mendorong kinerja LU administrasi pemerintah.

"Memasuki kuartal II 2021, pertumbuhan ekonomi Maluku diprakirakan akan membaik dibanding triwulan sebelumnya," ucap Noviarsano Manullang.