Angkat Masalah Wanita dan Anak Afghanistan di Markas PBB, Menlu Retno: Solidaritas Artinya Empati dan Dukungan Nyata
Menlu Retno saat menghadiri High-Level Event on Global Solidarity with Afghan Women and Girls di Markas Besar PBB. (Sumber: Kementerian Luar Negeri RI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan, politik jangan menghalangi perdamaian di Afghanistan, menyoroti nasib perempuan dan anak-anak di negara itu, saat menghadiri pertemuan PBB Hari Selasa.

"Politik jangan sampai menghalangi solidaritas kita untuk menciptakan perdamaian dan kemakmuran di Afghanistan. Karena di atas politik, masih ada kemanusiaan (humanity)," ujar Menlu Retno, saat saat menghadiri pertemuan High-Level Event on Global Solidarity with Afghan Women and Girls di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Rabu 20 September.

"Kita semua berada di sini untuk satu tujuan, yaitu untuk menunjukkan solidaritas kita untuk perempuan dan anak-anak perempuan Afghanistan. Solidaritas artinya empati dan dukungan nyata," tegas Menlu Retno.

Lebih lanjut Menlu Retno menerangkan, situasi perempuan dan anak-anak perempuan di Afghanistan sudah sangat menghawatirkan.

"Apakah kita akan membiarkan politik menghalangi kita untuk membantu Afghanistan? Atau kita akan ulurkan tangan, bagaimanapun kondisi politik yang ada?" tanya Menlu Retno.

Dikatakan Menlu, Indonesia percaya pilihan kedua adalah pilihan yang lebih tepat. Itulah mengapa Indonesia berkontribusi bagi Afghanistan dalam tiga hal.

Pertama, memberikan bantuan kemanusiaan dalam bentuk pengiriman 10 juta dosis vaksin polio ke Afghanistan, bekerja sama dengan UNICEF.

Berikutnya, lanjut Menlu Retno, berbagi pengalaman dengan para ulama Afghanistan, Dikatannya, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia berbagi pengalaman pentingnya pendidikan untuk perempuan, salah satunya melalui program kunjungan ulama ke Afghanistan yang diselenggarakan oleh OKI.

"Ketiga, menyediakan pendidikan dan pelatihan untuk perempuan. Tahun lalu, Indonesia dan Qatar menyelenggarakan International Conference on Afghan Women’s Education (ICAWE) di Bali. Konferensi yang kedua akan diselenggarakan pada November tahun ini," tandas Menlu Retno.

Diketahui, High-Level Event on Global Solidarity with Afghan Women and Girls adalah side event rangkaian Sidang Majelis Umum PBB di New York yang diselenggarakan Indonesia bersama Irlandia, Kanada dan Women’s Forum.