Siswi SD Korban Colok Mata di Gresik Masih Ogah Sekolah
Ilustrasi anak dalam perawatan rumah sakit (ANTARA)

Bagikan:

GRESIK - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani memastikan bahwa pemerintah kabupaten (pemkab) akan memberikan pendampingan penuh terhadap SAH (8), siswi SD yang menjadi korban penganiayaan hingga mengalami penurunan penglihatan akibat dicolok tusuk bakso. Hingga saat ini, siswi itu masih ogah sekolah.

Hal tersebut disampaikan Bupati Gresik saat mengunjungi rumah korban di Desa Randu Padangan, Kecamatan Menganti, Selasa kemarin. Kunjungan Bupati didampingi Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom, Kepala Dinas Pendidikan Hariyanto, Kepala Dinas KBPPPA Titik Ernawati, Dirut RSUD Ibnu Sina Soni, serta Camat Menganti Hendriawan Susilo.

Menurutnya, pendampingan yang diinstruksikan kepada jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) atau dinas terkait tersebut, mulai dari pendampingan psikologis dan mental, pendampingan sekolah, hingga pendampingan secara medis.

"Insyallah kami berusaha semaksimal mungkin, mendampingi adik SAH melalui dinas-dinas terkait. Kita usahakan agar trauma yang dialami anak kita ini tidak berkepanjangan, mentalnya menjadi pulih dan bisa segera bersekolah kembali," kata Fandi, Selasa 19 September.

Secara spesifik, Bupati Gresik menginstruksikan kepada Dinas KBPPPA untuk memberikan pendampingan psikologis. Tujuannya, agar trauma yang dialami korban bisa ditangani. Pendampingan ini cukup penting lantaran korban masih mengalami trauma hingga ogah atau tidak mau bersekolah.

Kemudian, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik diminta agar melakukan pendampingan terkait kepindahan sekolah korban. Sebab, hasil rekomendasi tim psikologi menyarankan agar SAH dipindah sekolahnya sebagai bentuk tindak lanjut atas trauma yang dialami.

"Setelah psikologi dan mental anak kita ini pulih, saya harap Dinas Pendidikan bisa mengajak anak SAH untuk melihat sekolah mana yang dia mau. Kita upayakan sekolah tersebut dekat dengan kediaman, dan tidak melewati jalan raya agar lebih aman," terang dia.

Selanjutnya, pendampingan secara medis juga akan dilakukan oleh RSUD Ibnu Sina Gresik. Rencananya, penanganan medis dilanjutkan dengan pemeriksaan MRI untuk mengetahui kondisi terbaru dari mata korban. Pemeriksaan tersebut, sedianya akan didukung secara penuh bahkan dalam segi biaya.

"Saya pribadi dan masyarakat Kabupaten Gresik menitip doa untuk anak SAH. Semoga tidak ada sesuatu yang berat, sehingga anak kita ini bisa kembali menuntut ilmu dan meraih cita-citanya. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana menatap masa depan," ungkapnya.

Seperti diketahui, seorang siswi SD di Kecamatan Menganti menjadi korban penganiayaan oleh kakak kelasnya. Peristiwa nahas itu terjadi lantaran enggan menuruti permintaan pelaku yang meminta uang, pelaku akhirnya emosi dan menusuk mata korban dengan sunduk bakso.