Bagikan:

GRESIK - Tim medis menyebut tak menemukan tanda kekerasan terhadap mata siswi SD korban penusukan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) di RS PHC Surabaya.

"Hasil pemeriksaan MRI, hasilnya tidak didapatkan kelainan apapun. Juga tidak ditemukan bekas terjadi kekerasan, maupun bekas darah dan kelaianan saraf," kata Dokter Spesialis Mata dari RSUD Ibnu Sina Gresik, Bambang Tuharianto, Kamis, 21 September.

Meski demikian, Bambang menyebut SAH mengalami penurunan penglihatan mata bagian kanan. Namun ia tidak menjabarkan penyebab dari mata korban tak bisa melihat.

Sementara mata bagian kiri SAH, Bambang memastikan kondisinya dalam keadaan baik. Sedangkan untuk penyembuhan mata korban, Bambang mengaku belum bisa memastikan, karena bergantung bagian dari reaksi obat.

"Kondisi mata kanan seberapa jelek, kondisinya saat ini hampir buta," katanya. 

Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan kepolisian telah memeriksa sebanyak 47 saksi. Dari semua ketarangan yang dikumpulkan, belum ada yang melihat langsung kejadian terkait peristiwa tersebut. 

"Fakta yang ditemukan, belum ada yang melihat langsung kejadoan tersebut. Namun kami akan terus menambah jumlah saksi untuk menambah keterangan," ujarnya.