Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memohon kepada para pemimpin dunia yang berkumpul di Majelis Umum PBB pada Hari Selasa untuk bersatu melawan invasi Rusia, mengatakan Moskow harus dipukul mundur sehingga dunia dapat beralih ke penyelesaian tantangan global yang mendesak.

Ini kali pertama Presiden Zelensky hadir secara langsung di Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, sejak invasi Rusia Februari 2022 lalu.

"Ukraina melakukan segalanya untuk memastikan, setelah agresi Rusia, tidak ada seorang pun di dunia yang berani menyerang negara mana pun," ujar Presiden Zelensky, melansir Reuters 20 September.

"Persenjataan harus dibatasi, kejahatan perang harus dihukum, orang-orang yang dideportasi harus pulang ke rumah dan penjajah harus diusir kembali ke tanah mereka sendiri," lanjutnya.

"Kita harus bersatu untuk mewujudkannya dan kita akan mewujudkannya," tandas Presiden Zelensky.

Lebih jauh, Ia menuduh Rusia memanipulasi pasar pangan global untuk mencari pengakuan internasional atas kepemilikan tanah yang direbutnya dari Kyiv.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Zelensky berbicara tentang memburuknya krisis iklim dan bencana alam, dengan menyebutkan gempa bumi yang baru-baru ini terjadi di Maroko dan banjir di Libya.

"Kita harus menghentikannya. Kita harus bertindak bersatu untuk mengalahkan agresor dan memfokuskan seluruh kemampuan dan energi kita untuk mengatasi tantangan-tantangan ini," serunya kepada Majelis Umum.

Tahun lalu, Presiden Zelensky menyampaikan 10 poin rencana yang mencakup pemulihan integritas wilayah Ukraina, penarikan pasukan Rusia dan penghentian permusuhan, serta pemulihan perbatasan negara Ukraina.

Presiden Zelensky mengatakan, dia sekarang berupaya mewujudkan pertemuan puncak perdamaian berdasarkan hal tersebut.

"Besok saya akan menyampaikan rinciannya pada pertemuan khusus Dewan Keamanan PBB," pungkasnya.