Wapres Ma'ruf Harap Bahan Baku Produk Halal Tersedia di Indonesia
Wapres Ma'ruf Amin mendengarkan penjelasan dari Direktur Utama LPPOM MUI Muti Arintawati (jilbab merah) dan Direktur Kantor LPPOM MUI Shanghai Dawood Su (paling kiri) /ANTARA/Desca Lidya Natalia

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap bahan baku produk halal yang selama ini diproduksi di luar negeri dapat tersedia di Indonesia.

"Memang ada banyak bahan baku produk halal di Indonesia juga masih diimpor dari China. Jadi kita masih belum mampu membuat bahan baku substitusi impor itu, sehingga masih ada seperti gelatin itu masih di sini," kata Wapres Ma'ruf Amin di Masjid Shanghai, China dilansir ANTARA, Senin, 18 September.

Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan hal tersebut seusai "Pertemuan Wapres RI dengan Perwakilan LPPOM MUI dan Pengusaha Sektor Halal di Tiongkok" di Kantor LPPOM MUI China yang juga menjadi Kantor Shanghai Al-Amin Consultant, salah satu anak perusahaan Shanghai Al-Amin Biotech Co. Ltd.

"Di sini (China) juga (bahan baku) disertifikasi halal, tapi ke depan kita harapkan bahan baku itu dibuat di Indonesia sehingga kita tidak lagi mengimpor bahan baku seperti untuk farmasi itu bahan baku itu kita mengimpor. Oleh karena itu perlu disertifikasi sumbernya di sini," ungkap Wapres.

Dia berharap bahan baku seperti kolagen, gelatin dan kondroitin sulfat dapat dibuat di Indonesia.

"Inilah pentingnya perwakilan kita membangun hubungan untuk mengembangkan produk-produk halal baik yang sifatnya sertifikasi maupun juga investasi ke Indonesia," sambung Wapres.

Menurut Wapres, meski LPPOM MUI memiliki kantor perwakilan di Shanghai, tapi proses sertifikasi halal tetap dilakukan di Indonesia.

"Perwakilannya itu yang 'menghandle' di sini, yang memproses dari hasil prosea itu dengan menggunakan standard kita Indonesia ada ribuan produk halal di sini, tapi sebaliknya juga produk-produk kita mereka memasarkan juga. Banyak sekali produk, Kapal Api, Mayora, saya kira banyak tadi dan juga sudah berhasil menarik investor-investor China ke Indonesia," ungkap Wapres.